CV yang sederhana namun kuat biasanya memiliki tiga ciri utama: ringkas, rapi, dan relevan. Artinya, informasi disajikan langsung ke inti, tidak bertele-tele, dan terstruktur dengan baik.Â
Tanpa elemen-elemen visual yang mengganggu, justru fokus pembaca mengarah langsung ke hal yang paling penting: isi dari pengalaman dan kualifikasi kamu.
Saya sendiri pernah mengalami masa di mana saya merasa tidak percaya diri karena CV saya sangat 'biasa'. Hanya satu halaman, font standar, tanpa hiasan sama sekali.Â
Namun, justru CV itulah yang akhirnya membawa saya ke banyak wawancara kerja --- bahkan pekerjaan pertama saya sebagai content writer. Salah satu HRD berkata: "CV kamu enak dibaca, semua langsung kelihatan."
Pengalaman itu membuat saya sadar, bahwa 'niat' tidak selalu harus diwujudkan lewat desain. Niat bisa tampak dari ketelitian menyusun isi, dari cara menuliskan deskripsi pekerjaan sebelumnya, dan dari cara menunjukkan bahwa kita tahu apa yang kita tawarkan kepada perusahaan.
Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak kamu melihat bahwa CV yang sederhana bukan berarti asal-asalan. Justru, CV yang 'low effort' di mata orang awam, bisa memberikan high impact ketika disusun dengan cermat dan fokus.Â
Mari kita ulas bersama --- dari kesalahan umum, sampai strategi menyusun CV sederhana yang memikat.
Membedah Kesalahan Umum dan Strategi CV Sederhana yang Efektif
Salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan para pencari kerja dalam membuat CV adalah terlalu fokus pada desain, tapi abai pada isi. Banyak yang terpaku pada memilih warna, font, atau ikon-ikon kecil di CV, tapi lupa menuliskan capaian yang konkret atau ringkasan pengalaman kerja yang relevan. Akibatnya, CV memang indah secara visual, tapi kosong secara makna.
Kesalahan kedua adalah menumpuk terlalu banyak informasi yang tidak relevan. Misalnya, mencantumkan riwayat pendidikan sejak TK, atau mencantumkan hobi yang tidak mendukung posisi yang dilamar.Â
Informasi semacam itu tidak membantu HRD dalam mengambil keputusan, malah bisa membuat mereka merasa waktu mereka terbuang membaca hal yang tak penting.
Tak jarang pula saya melihat CV yang isinya terlalu umum. Contohnya, bagian deskripsi pekerjaan hanya ditulis, "Bertanggung jawab atas administrasi." Ini terlalu luas.Â