Lola tersenyum kepada Yenni yang menyemangatinya. Benar yang dikatakan Yenni. Dia harus semangat di hari pertamanya. Lola memasuki kelas 3, setelah beberapa kali menyakinkan dirinya "kalau Lola pasti bisa".
Lola : Selamat pagi, anak-anak (berteriak saking semangatnya)
Anak-anak : Pagi, Bu. (jawab anak-anak takut)
Lola : Kenapa suara kalian seperti itu? (Tanya Lola mendekati salah satu murid perempuan dengan rambut di kuncir bernama Angel)
Angel : Suara ibu kuat sekali. (jawabnya tidak berani menatap gurunya)
Lola : oh, itu. (Lola malu dan salah tingkah) Maaf, itu karna ibu sangat semangat mengajar hari ini. Lalu kenapa kamu menunduk saat bicara dengan ibu?
Angel : Saya takut melihat ibu. (jawabnya pelan namun masih bisa didengar Lola)
Lola : Baiklah, anak-anak. Wajar kalian semua takut sama ibu gara-gara suara ibu yang kuat. Dan ibu juga lupa memperkenalkan diri ibu kepada kalian semua. Nama ibu Lola Silaban dan ibu akan menjadi walikelas kalian.
Satria : kenapa ibu jadi walikelas kami, ibu Marta ke mana Bu?
Lola : Pertanyaan bagus. Siapa namamu?
Satria : Satria, Bu guru.