Mohon tunggu...
Ulifah Praminata
Ulifah Praminata Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku hobi menulis dan memasak. Aku suka mengoleksi asesoris.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengumbar Masalah ke Media Sosial, perlukah?

29 Desember 2014   21:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:13 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14198388521635708622

Sekarang ini banyak manusia yang mensalah artikan penggunaan medsos. Semua orang pasti udah tahu apa itu media sosial. Seperti twitter, facebook, dan lain sebagai nya. Tempat untuk berbagi cerita, foto atau curhatan sekalipun.

[caption id="attachment_387003" align="aligncenter" width="259" caption="Foto diambil dari Google"][/caption]

Tapi kenapa masih banyak yang gak menggunakannya secara bijak ya? Masih banyak yang mengumpat, marah-marah dan update status yang sangat spesifikasi. Okelah, mungkin banyak yang merasa itu profil dia, kenapa orang lain mesti sewot? Atau ada juga yang sering bilang "kalau gak mau melohat postinganku, ya blokir saja Aku". Miris banget mendengar kata-kata itu keluar dari orang yang seharusnya bersosialisasi dengan sesamanya.

Boleh gak sih mengekspresikan perasaan lewat medsos?

Kalau menurutku sih ya pasti boleh-boleh saja ya. Wajar juga jika seseorang merasa emosi, marah, kecewa, sakit hati, bahagia, dan sebagainya. Cuma ya harus tahu porsinya kalau mau diposting di medsos. Setidaknya jangan terlalu berlebihan yang ujung-ujungnya membuat orang lain ilfil dan merasa terganggu.

Atau jika memang ingin mengungkapkan perasaannya, ungkapkanlah dengan baik dan sopan, jangan menyebut secara spesifik masalahnya, subjek masalahnya. Seringkali Aku melihat orang yang sedang bermasalah dalam hubungannya, ngatain pasangannya hal-hal yang jelek dan bersumpah serapah bahkan sampai berkata jijik, tapi ketika akhirnya hubungan sudah kembali baik dan mesra-mesraan lagi terus diposting lagi ke sosmed, apa tidak malu? Layaknya menjilat ludah sendiri. Dan sungguh memalukan, setelah mencintai seseorang, ketika ada masalah, membeberkan kejelekan orang itu, dan ketika baik, seolah lupa sudah mengumbar kejelekan pasangannya. Belum lagi, yang bermasalah dengan keluarganya, temannya, atau mungkin bosnya. Atau yang merasa nasibnya buruk dibanding orang lain, dan sebagainya.

Selain itu banyak juga yang mengekspose kemesraan yang keterlaluan, kasih sayang yang berlebihan, mengekspose apa yang dimiliki. Aaah, apa mereka tidak pernah berfikir kasian kepada yang tak pernah memiliki apa yg mereka miliki. Yang ujung-ujungnya membuat perasaan iri bisa tumbuh di hati orang lain. Ya Tuhan...!!

Intinya, bahwa kita semua manusia pasti pernah mengalami masalah, rasa sakit hati, kesedihan bahkan kebahagiaan. Tapi alangkah bijaknya jika semua itu disikapi secara dewasa dan elegan. dan lebih baik lagi jika mempunyai masalah, curhatlah kepada orang yang dipercayai, atau jika tidak, curhat saja di diary, jangan malah mengumbar di medsos. Coba bayangkan, bagaimana jika ada orang yang tidak suka kepadamu, dan menjadikan postinga-postingan yang gak bermutu milikmu itu sebagai alat untuk menjatuhkanmu dan membullymu.

So, mulai sekarang, bijaklah dalam mengekspresikan rasamu. Ingat, lidahmu harimaumu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun