Mohon tunggu...
Siti Anwaroh
Siti Anwaroh Mohon Tunggu... Mahasiswi | Menyukai literasi dan sastra

Iqro' (Bacalah) Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW berhasil memotivasi dan menjadikan saya menyukai dunia literasi, dari membaca tak jatuh jauh dari menulis yang kemudian hobi ini membawa saya bergabung di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Demonstrasi di Pati Berakhir Ricuh, Gas Air Mata Dilepaskan

13 Agustus 2025   19:01 Diperbarui: 13 Agustus 2025   19:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi demo di depan kantor Bupati Pati - Dokumen Pribadi

PATI -- Aksi demonstrasi yang digelar di Kabupaten Pati pada hari Rabu, 13 Agustus 2025 awalnya berlangsung kondusif. Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat memadati area sekitar kantor pemerintahan sambil menyuarakan tuntutan mereka. Layaknya unjuk rasa pada umumnya, suasana ramai dan penuh orasi, namun tanpa tindakan anarkis.

Ketegangan mulai muncul di pertengahan aksi ketika seorang penyusup memicu kericuhan. Insiden tersebut memancing tindakan aparat, meski penyusup berhasil diamankan. Tak lama kemudian, dari arah dalam gedung Bupati Pati, aparat melepaskan tembakan gas air mata ke arah kerumunan. Peserta aksi, khususnya perempuan, langsung dipukul mundur menjauh dari titik lokasi.

Gambar mobil terbakar saat demo di Pati - dokumen pribadi 
Gambar mobil terbakar saat demo di Pati - dokumen pribadi 
Lemparan gas air mata membuat massa berpencar. Banyak yang mempertanyakan alasan penggunaan gas air mata, mengingat aksi sebelumnya berlangsung relatif damai. Kemarahan pun memuncak, sebagian demonstran merespons dengan tindakan anarkis seperti membakar mobil dan melawan aparat. Aparat kemudian melepaskan lebih dari sepuluh tembakan gas air mata, memicu kepanikan dan memaksa banyak peserta meninggalkan lokasi.

Beberapa peserta mengalami iritasi parah di mata dan saluran pernapasan akibat paparan gas. Salah satu peserta mengaku matanya memerah hebat dan harus segera dievakuasi untuk mendapat pertolongan pertama. Meski sebagian memilih mundur, massa lain tetap bertahan dan maju ke gedung pemerintahan.

Demonstran berhasil masuk ke dalam gedung DPRD atau gedung Bupati, mendesak pelengseran pejabat Sudewo. Menanggapi situasi ini, Partai Gerindra---yang mengusung Sudewo---mengusulkan penggunaan hak angket untuk mengusut permasalahan tersebut.

Penulis: Siti Anwaroh 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun