Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi

Lecturer ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hargailah Masakan Ibu, Karena Kelak Itulah Sebab Rindumu

29 Oktober 2016   23:02 Diperbarui: 30 Oktober 2016   15:21 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya termasuk yang diuntungkan malam ini, karena Ibu sudah menyiapkan sop sebelumnya, tinggal menghangatkan saja. Saya hanya perlu memasak lauk tempe atau tahu goreng, itupun porsi setengah untuk saya dan adik,berdua.

Setelah selesai masak, saya menyiapkan makanan untuk adik. Juga mengupas buah. Sama seperti yang selalu jadi aktivitas yang ibu lakukan setiap hari, bahkan lebih berat Ibu karena ia menyiapkan untuk tak hanya satu orang tapi satu keluarga. Dan itu dilakukannya sehari tiga kali, pagi sebelum orang rumah lain terbangun , siang meski lelah usai kerja dan malam ketika yang lain asyik bercengkrama.

Cara Membahagiakan Ibu Sederhana, Makanlah Masakannya Sampai Habis.

Saya jadi menerka, mengapa Ibu tidak pernah melarang masakannya untuk dimakan dahulu, bahkan sampai habis padahal ia belum memakannya satu pun. Karena ibu sudah bahagia, melihat masakannya habis. Mungkin seperti juga tadi. Ketika saya menyiapkan makanan untuk adik dan adik melahap habis tahu tepung yang saya buat. Ya hanya "tahu" memang.

"Teh, tahunya dihabisin boleh?"

Ternyata kata-kata itu menyenangkan ya. Sampai lupa makan buat diri sendiri. Maklum biasanya rasanya ada aja yang kurang pas. Hihi 

Untuk Itu Selagi Ada dan Didekat, Ikutlah Memasak Bersamanya 

Ternyata menjadi dekat juga tak cukup menjamin makananmu akan selezat ibu. Pernah disuatu sore, saya ingin membuat pisang goreng seperti yang ibu buat. Ibu ada, mengarahkan bagaimana caranya. Agar krispi-krispi gitu. Semua arahannya sata atuhi. Tapi ketika digoreng, hasilnya tak bisa secantik buatan ibu rupanya. Ibu heran, apalagi saya.

Di sore dihari berikutnya. Ibu mencoba lagi. Ternyata hasilnya, cantik seperti biasa. Memasak seperti ibu butuh skill dan cinta. 

Jadi, selama ada di dekatmu. Mengapa tidak bergabung?

Kira-kira, masakan buatan Ibu apa yang paling membuat kamu rindu? Apapun itu, hargailah..karena kelak itu yang membuatmu ingin pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun