Bukan hanya santri yang belajar dari kami, karena kami pun banyak mendapatkan pembelajaran dari mereka. Mungkin karena kebiasan santri di kegiatan mengaji regular (di luar bulan puasa), kami para remaja sering di panggil dengan sebutan “Ustadz/zah” oleh mereka, bahkan sering juga dipanggil “Bu...”. Duh, bagi saya sendiri, panggilan itu (ustadzah) masih terlalu berat mengingat ilmu saya yang masih belum seberapa. Pernah beberapa kali saya mengingatkan mereka untuk memanggil dengan “Mbak” saja, dan memang berhasil pada hari itu. Tapi kemudian di hari berikutnya mereka kembali memanggil, Ustadzaaahhh!
Semenjak kelas 3 SMP, saya selalu mendapatkan kelas yang berisi anak kecil ( TK A/B , sesekali TPA 1). Ya, bagi saya mengajari mereka sungguh sebuah tantangan tersendiri. Seru meski kadang menjengkelkan. Seru karena mereka masih lucu-lucunya, kegiatan yang dilakukan hanya seputar bermain dan hal-hal yang menyenangkan. (kadang) Menjengkelkan ketika sudah ada yang berantem gara-gara berebut pensil warna. Ya, namanya juga anak kecil. Mau marah pun saya tidak sanggup, wajahnya yang imut selalu menjadi perisai ampuh untuk memeluk mereka saja.

“Adek, kenapa semuanya basah gini?”
“Iya mbak, tadi rambutnya saya basahin kayak gini ” sambil mempraktikan adegan keramas.
Ya, gitulah anak-anak. Memang harus diawasi.
Berkah Ramadhan dan Indahnya Kebersamaan
Selepas sholat maghrib berjamaah, kami selalu memberikan takjil bagi para santri. Takjil ini merupakan swadana masyarakat yang dilakukan bergiliran. Ya, lagi-lagi saya sungguh beruntung bisa tinggal di perumahan senyaman ini, bukan hanya lingkungannya namun juga warganya. Tidak ada yang menolak ketika terdaftar menjadi pemberi takjil, warga dengan suka rela membuatkan takjil untuk kami (remaja dan santri).
Mungkin inilah berkah Ramadhan yang akan selalu kami rindukan, indahnya kebersamaan yang selalu menyertainya tidak hanya untuk anak-anak dan remaja, melainkan untuk warga pada umumnya.

Oya, setiap Ramadhan pun di TPQ selalu mengagendakan pentas seni yang biasanya diselenggarakan h-seminggu lebaran. Anak-anak TK biasanya gerak dan lagu , kemudian anak-anak TPA 1 dan TPA 2 bisa memainkan peran (drama) atau bermain rebana.Malam senin kemarin , pentas seni Ramadhan telah dilaksanakan. Untuk pertama kalinya, saya duduk di deretan para penonton dan melihat hasil latihan yang telah mereka lakukan selama di TPQ.