Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

TPQ At-Taqwa dan Suasana Ramadhan yang Membuat Rindu

14 Juli 2015   15:46 Diperbarui: 13 Agustus 2020   10:05 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Santri dan Ustad/zah Regular

 

Selain iklan sirup aneka warna dan rasa yang muncul di televisi, kedatangan Ramadhan bisa saya deteksi dengan adanya sebuah undangan. Undangan Remaja Masjid yang mengabarkan untuk para remaja berkumpul membahas kegiatan bulan Ramadhan di Taman Pendidik Al-Quran (TPQ) At-Taqwa. TPQ At-Taqwa merupakan sebuah tempat untuk belajar mengaji yang yang diperuntukan untuk anak-anak di perumahan saya dan bahkan ada juga anak-anak di luar kompleks perumahan ini . 

Ya, bermula dari swadaya warga , sampai saat ini Taman Pendidikan itu masih berdiri kokoh dan masih menampung keceriaan anak-anak yang belajar mengaji dan bermain bertukar tawa di sela-sela menunggu giliran.

Dari sanalan , Bulan puasa di Perumahan membawa suasana yang berbeda dan ngangenin. Di bulan yang penuh berkah, para remaja muslim disini  diberikan kesempatan untuk ikut serta menemani anak-anak ngabuburit.  Ya, kami yang terhimpun dalam organisasi RAMATAQ (Remaja Masjid At-Taqwa) akan turut serta mengajar bersama anak-anak jika Ramadhan tiba. 

Saya dan teman-teman remaja sungguh merasa beruntung, karena dengan adanya kegiatan ini kami bisa memanfaatkan waktu menunggu berbuka dengan hal yang bermanfaat dan insha Allah mendapatkan pahala. Meski ilmu agama yang kami miliki masih belum seberapa sih, namun tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat bukan?. bukankah ada yang mengatakan “sampaikanlah walau satu ayat?”

Dulu Kamipun Santri

Beberapa tahun yang lalu, kami yang remaja pun pernah merasakan menjadi anak-anak yang turut mengaji disana, menjadi santrinya.  Apa yang kami (baca: remaja) lakukan sekarang ini merupakan hasil dari kebiasaan yang sudah ada turun temurun semenjak bangunan Taman Pendidikan ini ada. Sistemnya dari tahun ke tahun hampir serupa, yang berbeda adalah orang yang menjadi santri dan pengajarnya.

Setiap tahun, selalu saja ada yang berubah. Contohnya Ramadhan lalu masih jadi santri , sekarang sudah jadi yang ikut mengajari , dan begitupun seterusnya. Sampai tiba giliran saya dan teman-teman sepermainan, kami beranjak menjadi remaja juga.  Menanggalkan status santri dan berubah menjadi remaja pengajarnya.

Kegiatan yang Kami Lakukan di TPQ

Dulu, ketika saya masih berstatus santri, kegiatan TPQ Ramadhan dipegang sepenuhnya oleh para remaja. Mulai dari jam setengah tiga sampai setelah maghrib. Kegiatan yang dilakukan pun bermacam-macam.Dimulai dengan sholat Ashar berjamaah , kemudian kami akan dibagi menjadi beberapa kelas (ada TK A, TB A, TPA 1 , dan TPA 2) dengan kegiatan khusus didalamnya , berbuka bersama dan diakhiri dengan sholat Maghrib berjamaah.

Kegiatan khusus yang saya maksud disini antara lain belajar mengaji baik iqro maupun Al-Quran, menghafal surat dan doa sehari-hari ,belajar sholat dan wudhu, menulis huruf arab, bercerita tentang Nabi atau tokoh islam dan kegiatan yang bermuatan agama lainnya. Ada juga agenda jalan-jalan atau berpetualang di akhir pekan, berbagai lomba dan latihan pentas seni agar pembelajaran tidak membosankan.

Sekarang, sistem pembelajaran yang dilakukan ada sedikit yang berubah, yaitu kami (remaja) tidak lagi mengajar mengaji karena sudah ada ustadz/zah yang mengampu dan lebih mampu mengajar mereka agar lebih baik lagi. Hanya itu saja yang berbeda, selebihnya masih sama kegiatannya dengan apa yang sudah saya jabarkan tadi.

Belajar Menjadi Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun