Anak tunggal dan anak pertama sering dianggap memiliki kemiripan karakter karena sama-sama mengalami fase sebagai "satu-satunya" dalam keluarga. Namun, penelitian psikologi perkembangan menunjukkan bahwa kedua kelompok ini memiliki perbedaan signifikan dalam kepribadian, kemampuan sosial, dan kebutuhan emosional. Dalam artikel kali ini akan membahas tentang anak Tunggal dan anak pertama. Yang akan diambil dari kisah saya sendiri Lisa Purnama Sari (Lisa) sebagai anak Tunggal dan teman saya yang merupakan anak pertama yanga bernama Eka Wahyu Rohanif Arfyana (Eka).
Jika dilihat dari segi kepribadian saya memiliki sifat mandiri dan dewasayang unik dan juga memiliki sifat sedikit manja, panik yang berlebihan. Seperti halnya, saya biasanya lebih nyaman melakukan suatu pekerjaan sendirian dan memiliki hobi yang lebih dilakukan sendirian. Sedangkan Eka sebagai anak pertama memiliki sifat yang mandiri, bertanggung jawab yang mengembangkan sifat kepemimpian sebagai kakak,dan cenderung perfeksionis. Dan sebagai anak pertama Eka sering menjadi guru kedua untuk adik-adiknya.
Sebagai anak Tunggal sejujurnya saya memiliki sifat yang introvert namun sekarang mungkin sedikit meningkat menjadi ambivert. Dalam pertemanan saya butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dalam kelompok besar, apalagi Ketika dalam lingkungan baru seperti transformasi masa SMP ke SMA atau kuliah. Sedangkan Eka, lebih mudah beradaptasi dengan berbagai kepribadian dan mudah juga dalam pertemanan. Eka juga memiliki jiwa yang ekstrovert namun juga memiliki sifat yang gampang take nak hati.
Sedangkan dalam kebutuhan emosional beberapa memiliki kesamaan seperti memiliki rasa aman dan kasih sayang dari orang tua. Mungkin perbedaanya dari segi waktu bermain sebagai anak Tunggal memiliki waktu yang banyak sedangkan anak pertama lebih sedikit karena harus mengurus adik-adiknya. Karena tidak memiliki persaingan dengan saudara kandung, sebagai anak tunggal mungkin perlu belajar untuk menghadapi persaingan di lingkungan yang lebih luas, seperti di sekolah atau kegiatan lainnya.
Baik anak tunggal maupun anak pertama memiliki keunikan dan tantangan perkembangan masing-masing. Memahami perbedaan psikologis ini membantu orang tua memberikan pendekatan pengasuhan yang lebih tepat sasaran. Yang terpenting adalah mengenali kebutuhan individual setiap anak, terlepas dari posisi kelahirannya dalam keluarga. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI