Ngaku deh, kamu juga termasuk tim yang kalau buka berita di media sosial, bukan fokus ke isinya, tapi langsung scroll ke bawah buat baca komentar, kan? klo aku sih jujur iyaa.. haha..Â
Entah kenapa, bagian komentar di medsos Indonesia itu kayak warung kopi digital: tempat orang ngumpul, berdebat, curhat, dan kadang... malah lucu nggak sengaja.
Ada yang serius banget nyusun argumen, ada yang cuma nulis "wkwk setuju banget," dan ada juga yang tiba-tiba bawa-bawa topik lain misalkan "makanya jangan jomblo". Kadang komenannya diluar dugaan dan bikin ngakak.. hehe..
Dan anehnya, dari semua itu, kita malah lebih betah baca komentar daripada berita utamanya. Tapi kenapa bisa gitu, ya?
Kolom Komentar = Hiburan Gratis
Dalam hidup yang makin banyak tagihan dan deadline, membaca komentar lucu itu rasanya kayak menemukan receh di saku celana lama: kecil, tapi bikin bahagia.
Netizen Indonesia tuh punya bakat alami bikin punchline spontan.
Cuma di sini kamu bisa lihat komentar kayak:
"Udah mirip sinetron, tinggal tunggu soundtrack-nya aja."
"Yang salah bukan dia, tapi admin yang upload jam segini, bikin emosi sebelum makan siang".Â
bahkan ada juga postingan misal romantisme pasangan di Tiktok, dan banyak yang komen misalkan "merusak pagi gw", "salah gw buka tiktok pagi-pagi" atau komentas lain yang merasa jomblo. haha..Â
Lucu, nyindir, tapi jujur banget. Kolom komentar akhirnya jadi tempat healing receh, cara paling murah buat ketawa di tengah berita yang kadang bikin stres.
Kita nggak sadar, tapi membaca komentar itu udah jadi bagian dari rutinitas hiburan kecil setiap hari.
Netizen sebagai Jurnalis Alternatif