Ia mendengar berita-berita menyesakkan saat membuka pemberitahuan di ponsel,
Atau ketika membaca kelebatan poster-poster, kalimat-kalimat sarkas di tembok jalan tol,
Atau ketika tak sengaja menengok televisi tetangga,
Tentang undang-undang yang telah dikebiri penguasa.
Tak sedikit permasalahan hidup yang dihadapinya sehari-hari,
Juga pada orang-orang di sekitarnya.
Ia sudah tak peduli entah akan berbentuk apa narasi ini,
Surat atau puisi, yang jelas kepalanya penuh dengan kejadian demi kejadian yang mencabik Nurani.
Hari itu ia ikut turun ke jalan,
Merasakan bunyi ledakan-ledakan,
Menyaksikan mahasiswa-mahasiswa yang tumpah dengan pipi-pipi yang putih oleh pasta gigi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!