Mohon tunggu...
Lince Novertina Bawamenewi
Lince Novertina Bawamenewi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jadilah pribadi menurut versimu sendiri 👁☑️

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Itu Sederhana: Donat Buatan Sendiri yang Mengubah Hari

17 Juli 2025   11:10 Diperbarui: 17 Juli 2025   10:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tim Backing Buat Donat Untuk Seminar (Sumber: Dokrip/Lince Bawamenewi)

Di tengah rutinitas padat dan tantangan hidup kolektif dalam lingkungan asrama, sebuah inovasi sederhana berhasil mencuri perhatian dan membawa perubahan yang positif: donat buatan sendiri.

Siapa sangka, camilan ringan yang biasa dijual di pinggir jalan ini justru menjadi titik awal munculnya kreativitas, semangat kewirausahaan, serta mempererat kebersamaan antar-penghuni asrama.

Inovasi tidak selalu harus berwujud teknologi canggih atau penemuan revolusioner. Kadang, ide kreatif justru lahir dari kesederhanaan, dari kebutuhan harian yang dipandang dengan cara baru.

Itulah yang terjadi di salah satu asrama putri, ketika sekelompok penghuni memutuskan untuk membuat donat sebagai solusi dari kejenuhan, keterbatasan ekonomi, dan kerinduan akan cita rasa rumah.

Awal Mula Ide Sederhana

Semua berawal dari percakapan santai di lorong asrama keluhan ringan tentang makanan yang itu-itu saja, seperti mie instan atau biskuit murah.

Kalimat seperti, "Kangen jajanan buatan mama di rumah," atau "Tanggal tua begini, mau beli cemilan juga pikir-pikir," menjadi pemicu munculnya ide kreatif.

Salah satu penghuni, yang memiliki sedikit pengalaman dalam membuat kue, mengusulkan untuk mencoba membuat donat bersama-sama.

Dengan semangat gotong royong dan iuran sukarela dari para penghuni, mereka mulai bereksperimen di dapur kecil asrama. Meskipun pada awalnya bentuk donat belum sempurna, namun hasil akhirnya tetap mengundang senyum dan antusiasme.

Dari Camilan ke Inovasi Kolektif

Yang membuat donat ini istimewa bukan hanya rasanya, tetapi juga proses pembuatannya. Ada pembagian peran yang rapi ada yang menguleni adonan, ada yang menggoreng,

ada yang menyiapkan topping seperti cokelat leleh dan meses, bahkan ada yang khusus bertugas mencuci peralatan. Semua merasa terlibat dan bertanggung jawab atas hasil akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun