Di antara langkah-langkah yang kini terhenti,
terpahat nama seorang sahabat sejati,
Bapak Moch. Salim, guru yang cerdas dan penuh arti,
meninggalkan teladan yang tak pernah mati.
Engkau adalah mata yang peka,
tak sanggup membiarkan duka di dada siapa saja,
selalu hadir dengan uluran tangan,
menghapus getir, menumbuhkan harapan.
Dedikasimu bukan sekadar kata,
tetapi napas perjuangan yang tiada lelahnya,
tak mudah menyerah pada rintangan,
sebab prinsipmu tegak seperti karang.
Kami tahu, hatimu tulus dan setia,
sekali percaya akan engkau jaga,
namun sekali kecewa, luka itu dalam terasa,
itulah kejujuran yang menjadi ciri dirimu yang apa adanya.
Kini kau pergi meninggalkan sunyi,
tetapi jejakmu abadi dalam hati,
tentang kerja keras, ketulusan, dan keyakinan,
tentang seorang sahabat yang selalu jadi teladan.
Selamat jalan, Bapak Salim yang mulia,
ilmu dan kebaikanmu akan terus menyala,
menjadi pelita di setiap jiwa,
hingga doa-doa kami mengiringimu ke surga-Nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI