Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Stimulasi Bicara untuk Atasi Keterlambatan Bicara

20 Juli 2022   09:33 Diperbarui: 20 Juli 2022   09:40 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Oppie berusia 6 hingga 12 bulan, Nurliana menggunakan strategi latihan berikut:

  • Menunjuk dan mengajarkan berbagai macam nama benda. Seperti "Ini singa", "Ini buku", "Ini kursi", dan lainnya.
  • Membaca buku cerita sederhana bersama-sama.
  • Bermain sambil bergerak, berbicara dan mendengar. Misalnya permainan petak umpet.

Pantang berbalik surut, Nurliana membuat materi-materi pengajaran bicara dengan laptop. Dia membuat video-video angka, abjad, binatang, benda-benda sehari-hari, warna, buah, dan sebagainya. 

Nurliana juga menggunakan buku sebagai bahan ajar. Dia memilih cerita yang sederhana, buku yang berwarna, dan harga yang terjangkau.

Keluarga Nurliana juga turut membantu. Mereka membawa Oppie ke mal atau sekedar bermain dengan Oppie di rumah. Sedangkan Nurliana menikmati 'me time'. 

Setiap hari, pagi dan sore, Nurliana mengajak Oppie jalan kaki di sekitar rumah. Sambil bergerak, mereka bermain, dan latihan bicara. Nurliana melatih Oppie kapan pun.

"Saya bahagia," kata Nurliana. "Di usia 9 bulan, Oppie mampu mengucapkan banyak kata. Artinya,  stimulasi bicara untuk Oppie boleh dikatakan berhasil. Disamping, bakat bahasanya memang tinggi."

Saat Oppie 12 hingga 18 bulan, Nurliana menerapkan stimulasi bicara berikut:

  • Memperbaiki ucapan anak yang kurang lengkap, bukannya menyalahkannya. Hasilnya, anak menjadi berani mencoba.
  • Menambah kosakata anak, dengan cara meningkatkan jumlah kata benda. Paling efektif lewat memberi pilihan.
  • Menyanyikan lagu anak-anak sambil membuat gerakan. Tujuannya, agar anak mudah menghafal lirik dari gerakan.

"Usia 12 bulan, Oppie sudah lancar bicara," ujar Nurliana. "Hanya kadang-kadang ada kata yang kurang jelas. Ketika hal itu terjadi, saya melengkapi perkataannya."

"Saya bersyukur, kami punya kesempatan mengunjungi kebun binatang," kata Nurliana. "Di sana, Oppie dapat melihat langsung, mengucapkan nama binatang, menambah kosakata, dan berinteraksi dengan orang lain."

"Ini masa-masa paling gokil," Nurliana menjelaskan. "Selisih umur saya dan Oppie 35 tahun. Bayangkan, di usia 36 tahun saya harus menari-nari sambil bernyanyi. Tapi, tetap saya jalankan untuk kebaikan dia." 

Ketika Oppie berusia 18 hingga 24 bulan, Nurliana melakukan hal-hal ini:

  • Mengulang-ulang kosakata sehari-hari, terutama gabungan kata benda dan kata sifat yang ada di sekitar. Seperti "Daun hijau", "Pensil pendek", "Meja besar", dan lainnya.
  • Memberikan perintah sederhana. Tujuannya agar anak mampu mengingat kosakata dan tahu apa yang harus dilakukannya.
  • Membatasi screen time. Bermain atau membaca buku bersama-sama lebih baik, sebab menolong anak untuk belajar berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun