Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lilis "Seorang Pramuria" #3

12 Mei 2021   18:21 Diperbarui: 12 Mei 2021   18:25 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerasnya kehidupan di kota dan susahnya mencari pekerjaan di kota dengan Ijazah tamatan SMA saya terpaksa harus kerja dengan Mami."
"Lis apa kamu gak bisa mencari pekerjaan lain? "
"Aku juga mau Ki tapi aku dan beberapa teman yang lain sudah me-tandatangani surat kontrak yang berlaku selama 10 tahun ke depan Ki, kalau mau keluar saya harus membayar 20 juta untuk ganti rugi ki.

Mendengar cerita Lilis Eki hanya bengong.

Pukul 02.00 Lilis semakin mabuk hingga muntah di tempat duduk pelayan Bar menghampiri Lilis dan Eki dan menyuruh mereka pulang. Eki mengendong Lilis menuju parkiran mobil dan membawanya pulang.

Pagi yang indah menyambut hari baru tidak terasa sudah tiga bulan Eki kerja sebagai supir dan hari ini dia ingin pamit karena penelitiannya sudah selesai. Ketika Eki bertemu dengan Mami ada seorang perempuan yang datang mendekati Mami dan meminta ingin pulang kampung untuk menikah dan membawa uang sebagai ganti rugi.

Belum selesai gadis itu berbicara Mami mengambil pisau dari piring buah yang berada di atas meja dan menusuk ke perut gadis itu hingga tewas.

Eki yang melihat hal itu bukan hanya sekali tapi sudah lima kali ia melihat hal yang serupa terjadi selama ia bekerja sebagai supir di rumah Mami.

Eki keluar dari ruangan itu dan mengajak Lilis untuk bertemu dan Lilis mengiyakan. Eki mengajak Lilis untuk mengungkapkan perasaannya ke Lilis.

Malam yang di tunggu tunggu pun tiba. Eki mengeluarkan kotak merah yang berisi cincin dari dalam kantong celananya sambil mengungkapkan perasaannya ke Lilis.

Lilis yang sudah merasa cocok dan nyaman setiap dekat Eki Tidak menunggu waktu lama ia menerima Eki sebagai Pacarnya.

Dua bulan kemudian Eki menjalankan sidang skripsi dan ia mengajak Lilis untuk ikut mengambil bagian dari moment istimewa itu. Setelah sidang skripsi selesai Eki tidak melihat Lilis di koridor kampus.
Eki mengambil HP di dalam tasnya ingin menghubungi Lilis. Ketika Eki sedang mengetik pesan untuk Lilis tiba tiba pesan masuk dari nomor baru kalau Lilis meninggal dunia karena kecelakaan.

Sekarang Lilis hanya tinggal kenangan dan Eki hanya bisa melihat Lilis di dalam lembar skripsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun