Mohon tunggu...
Faustina Rosalia
Faustina Rosalia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ungraduated Media Digital Communication Student

Selanjutnya

Tutup

Film

Melihat Teori Auteur dalam Film "Wonder Woman" (2017)

27 September 2021   14:25 Diperbarui: 28 September 2021   15:46 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hollywood penting dalam memberikan pesan kepada anak-anak mengenai citra Superhero perempuan dan bahwa tidak ada batasan gender untuk menjadi seorang Superhero.

Pemahaman struktur sinema pada teori Male Gaze melalui pemikiran wacanayang menyatakan bahwa teks bukanlah suatu sistem netral yang mengacu pada objek sebenarnya dalam dunia nyata, tetapi melalui teks tersebut film menjadi bermakna. 

Gaze (tatapan) menjadi penting karena tatapan perempuan sendiri dalam film lebih rumit untuk didefinisikan, karena sedikitnya contoh yang dapat diteliti, serta langkanya penulis, sutradara dan sinematografer perempuan di industri Hollywood. 

Perempuan sering digambarkan secara sosial dalam sinema Hollywood sebagai liyan, sehingga film-film tentang perempuan biasanya berkutat pada melodrama keluarga.

Analisis Karakter memberikan pemahaman dalam menganalisis bagaimana audiens diajak untuk mengidentifikasi diri dengan tokoh Wonder Woman berdasar "ego ideal" kita sendiri sebagai sosok yang lebih sempurna, lebih lengkap, dan lebih kuat yang diidealisasi melalui pandangan khalayak. 

Analisis fragmentasi memberikan pemahaman dalam menganalisis kenikmatan visual secara narsistik dalam pandangan kamera yang memberikan proses identifikasi figural dengan sosok naratif, subyek mitos, dan gambar narasi yang memungkinkan penonton perempuan untuk mengambil posisi aktif dan pasif dari hasrat mereka, yaitukeinginan untuk liyan, dan keinginan untuk diinginkan oleh liyan. 

Analisis Fokalisasi memberikan pemahaman atas kekuasaan dan kenikmatan film yang berasal dari tatapan sentral tokoh perempuan dalam pandangan karakter dalam narasi. 

Analisis Skemata memberikan pemahaman lebih dalam mengenai politik tatapan yang muncul sebagai logika kebenaran dominan yang digunakan oleh pembuat teks berdasarkan hasil analisis karakter, fragmentasi, dan fokalisasi yang dikaitkan dengan konteks historis yang bertanggung jawab terhadap status sosial, politik, kebudayaan, situasi sosial, dan gender.

bussinessinsider.com
bussinessinsider.com

Sebelumnya, Patty Jenkins juga pernah menggunakan film sebagai sarana politik dalam mengkritik kekerasan patriarki di masyarakat Amerika. Iamenyutradarai film Monster (2003) yang bercerita tentang Aileen Wuornos, mantan pelacur yang menerima hukuman mati di Florida atas pembunuhan tujuh pria yang bertujuan untuk memanusiakan Wuornos tapi tidak bersimpati dengannya. 

Jenkins menggunakan prinsip-prinsip heteronormatif dan patriarki untuk merestrukturisasi dan menciptakan representasi perempuan dalam konteks feminis. Jenkins menciptakan teks sinematik yang menyerang dan mengkritik prinsip patriarki yang mendasari model tersebut dengan mengeksploitasi narasi klasik dan model representasi perempuan tertentu (Paneva, 2006: 86).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun