Mohon tunggu...
Lidya Fitrian
Lidya Fitrian Mohon Tunggu... Blogger

Blogger | Content Writer www.fitrian.net

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbagi Itu Mudah, Berkahnya Luar Biasa!

17 Maret 2025   05:30 Diperbarui: 17 Maret 2025   08:10 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Freepik, edit by Canva

Setiap kali Ramadan tiba, ada satu hal yang selalu saya nantikan: suasana magrib yang penuh kehangatan. Langit berubah jingga, udara sore terasa lebih sejuk, dan suara azan menjadi panggilan yang paling dinanti. Tapi di balik semua itu, ada satu momen yang paling saya tunggu---berbagi takjil. Bukan sekadar memberi makanan untuk berbuka, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan keberkahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Tradisi Berbagi di Masjid Terdekat

Di lingkungan tempat saya tinggal, tradisi berbagi takjil sudah menjadi bagian dari Ramadan yang tak tergantikan. Setiap sore menjelang magrib, masjid dekat rumah saya mulai ramai. Ada yang datang lebih awal untuk menunggu waktu berbuka, ada juga yang membawa takjil untuk dibagikan.

Pihak masjid memiliki sistem giliran bagi warga sekitar untuk menyediakan takjil setiap harinya. Walaupun hanya sehari dalam sebulan, tidak ada larangan bagi yang ingin terus berbagi lebih dari satu kali. Tahun ini, keluarga kami mendapat giliran di hari keenam Ramadan. Sebelumnya, kami selalu dijadwalkan menjelang Lebaran, tetapi karena pihak masjid tahu kami sering mudik, jadwal kami pun dimajukan ke awal bulan.

Momen ini bukan hanya tentang berbagi makanan, tetapi juga mempererat kebersamaan. Setiap orang membawa apa yang mereka mampu, dan ketika semua dikumpulkan, jumlahnya selalu cukup untuk jamaah yang berbuka bersama. Ada rasa haru saat melihat orang-orang menikmati takjil yang telah kami siapkan dengan penuh keikhlasan.

Sedikit, Tapi Bermakna

Salah satu hal yang saya sukai dari berbagi takjil di masjid adalah tidak ada batasan jumlah. Mau membawa sepuluh bungkus atau hanya satu, semuanya diterima dengan tangan terbuka. Karena pada akhirnya, bukan soal seberapa banyak yang kita beri, tetapi ketulusan di baliknya.

Saya selalu teringat pada sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. At-Tirmidzi, no. 807)

Hadis ini menjadi pengingat bahwa berbagi takjil bukan hanya tentang memberi makanan, tetapi juga mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Bayangkan, jika kita berbagi ke banyak orang, berapa banyak pahala yang bisa kita kumpulkan?

Misi Takjil: Membantu Pedagang, Memberi Keberkahan

Selain berbagi di masjid, saya juga menjadikan Ramadan sebagai kesempatan untuk membantu pedagang kecil. Sebenarnya, saya bisa saja membuat takjil sendiri di rumah, tetapi saya memilih untuk membelinya dari penjual di sekitar rumah. Dengan begitu, saya tidak hanya berbagi kepada orang yang berbuka puasa, tetapi juga membantu usaha kecil agar tetap berjalan di bulan penuh berkah ini.

Biasanya, saya tidak menetapkan jumlah tertentu saat membeli. Saya percayakan pada si ibu penjual untuk menentukan jumlah yang pas. Saya yakin, mereka tidak akan mengambil kesempatan secara berlebihan, dan mereka pun tahu berapa banyak yang bisa disiapkan dalam waktu singkat.

Ada kepuasan tersendiri melihat pedagang kecil tersenyum saat menerima pesanan dalam jumlah besar. Ramadan bagi mereka bukan hanya waktu ibadah, tetapi juga kesempatan untuk menambah rezeki. Dengan cara ini, saya merasa berbagi takjil memiliki makna yang lebih luas---bukan hanya untuk yang berbuka, tetapi juga untuk mereka yang mencari nafkah.

Berkah yang Kembali

Dari kebiasaan ini, saya belajar bahwa kebaikan selalu kembali, terkadang dengan cara yang tidak terduga. Keberkahan yang saya rasakan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga kesehatan, keselamatan, dan ketenangan hati.

Saya pernah mendengar cerita tentang seseorang yang selalu berbagi takjil setiap Ramadan, dan tanpa ia sadari, suatu hari ia mendapatkan bantuan dari orang yang pernah ia beri makan. Itulah keajaiban berbagi. Mungkin kita tidak langsung melihat hasilnya, tetapi kebaikan yang kita lakukan akan selalu menemukan jalannya untuk kembali kepada kita.

Ramadan, Waktu yang Tepat untuk Berbagi

Jadi, jika kamu ingin melakukan sesuatu yang berbeda Ramadan ini, cobalah mulai dari hal kecil. Pesan takjil dari pedagang kecil, bawa ke masjid terdekat, dan lihat bagaimana senyum orang-orang yang menerimanya bisa membuat hatimu hangat.

Berbagi tidak selalu tentang seberapa besar yang kita beri, tetapi tentang ketulusan di dalamnya. Siapa tahu, dari satu bungkus takjil yang kita bagikan, keberkahan akan datang dalam bentuk yang tidak pernah kita duga.

Selamat berbagi, selamat menebar kebaikan! Semoga Ramadan ini membawa berkah bagi kita semua. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun