Ada kepuasan tersendiri melihat pedagang kecil tersenyum saat menerima pesanan dalam jumlah besar. Ramadan bagi mereka bukan hanya waktu ibadah, tetapi juga kesempatan untuk menambah rezeki. Dengan cara ini, saya merasa berbagi takjil memiliki makna yang lebih luas---bukan hanya untuk yang berbuka, tetapi juga untuk mereka yang mencari nafkah.
Berkah yang Kembali
Dari kebiasaan ini, saya belajar bahwa kebaikan selalu kembali, terkadang dengan cara yang tidak terduga. Keberkahan yang saya rasakan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga kesehatan, keselamatan, dan ketenangan hati.
Saya pernah mendengar cerita tentang seseorang yang selalu berbagi takjil setiap Ramadan, dan tanpa ia sadari, suatu hari ia mendapatkan bantuan dari orang yang pernah ia beri makan. Itulah keajaiban berbagi. Mungkin kita tidak langsung melihat hasilnya, tetapi kebaikan yang kita lakukan akan selalu menemukan jalannya untuk kembali kepada kita.
Ramadan, Waktu yang Tepat untuk Berbagi
Jadi, jika kamu ingin melakukan sesuatu yang berbeda Ramadan ini, cobalah mulai dari hal kecil. Pesan takjil dari pedagang kecil, bawa ke masjid terdekat, dan lihat bagaimana senyum orang-orang yang menerimanya bisa membuat hatimu hangat.
Berbagi tidak selalu tentang seberapa besar yang kita beri, tetapi tentang ketulusan di dalamnya. Siapa tahu, dari satu bungkus takjil yang kita bagikan, keberkahan akan datang dalam bentuk yang tidak pernah kita duga.
Selamat berbagi, selamat menebar kebaikan! Semoga Ramadan ini membawa berkah bagi kita semua. Aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI