Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaktus

8 Mei 2019   10:45 Diperbarui: 8 Mei 2019   10:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di musim penantian yang kemarau, 

Ia bertahan dengan cadangan cinta

Meskipun rindu menderu

Mengubah wajah dan rambut. 

Baginya setia adalah air

Menyiram akar-akar keyakinan

Agar tetap tumbuh kuat

Hingga badai keraguan

Tak mampu merebahkan tubuhnya.

Di musim penantian yang kemarau, 

Ia berdiri kokoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun