Di musim penantian yang kemarau,Â
Ia bertahan dengan cadangan cinta
Meskipun rindu menderu
Mengubah wajah dan rambut.Â
Baginya setia adalah air
Menyiram akar-akar keyakinan
Agar tetap tumbuh kuat
Hingga badai keraguan
Tak mampu merebahkan tubuhnya.
Di musim penantian yang kemarau,Â
Ia berdiri kokoh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!