Hubungan Ganguan Tidur dengan Kesehatan Mental Mahasiswa

Oleh : Eka Amalia Syafar Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

 

   Dalam artianya, mahasiswa ialah sebutan untuk sekelompok orang yang sedang menempuh pendidikan di jenjang universitas baik itu universitas negeri maupun suasta. Sampai saat ini, Mahasiswa di anggap sebagai seseorang yang sudah dewasa dan siap terjun di dunia masyarakat. Hingga saat ini mahasiswa di berbagai negara khusunya indonesia memegang pengaruh penting dalam perkembangan suatu negara di saat negera tersebut sedang tidak baik-baik saja atau biasa kita sebut mahasiswa sebagai suara rakyat. Mengapa demikian? Jika suatu pemerintahan dalam negara sedang mengalami krisis keadilan, disinilah gerakan mahasiswa ikut serta dalam menegakan keadilan yang dan mengembalikan hal yang. Disinilah peran mahasiswa diharapkan. Dengan dituntut dapat mengubahnya dan mengembalikanya ke hal yang semestinya.. Di sinilah mahasiswa mengambil peran dalam menyeruakan aspirasi, pendapat, keluh kesa masyarakat kita dengan harapan mahasiswa yang kreatif dan inovatif dapat merubah negeri ini kedepan.

 Ada seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas suasta, tuntutan akan pekerjaan, tugas kuliah, organisasi membuatnya lebih sering menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan beramsusmi bahwa jika dia mengerjakan tugasnya lebih cepat bisa mengurangi sebagian bebanya tentu saja ini adalah hal yang baik tetapi bagimana jika tugas yang ada terus menerus berdatangan? Dan kapan dia bisa merileksan pikiran dan jiwanya dari pekerjaan yang ada. Kita tentu tau bahwa tugas-tugas yang ada menupakan sebuah kewajiban yang harus kita selesaikan, tatapi sebagai manusia kita juga butuh berilekskan pikiran, tubuh dan perasaan kita agar tidak memicu datangnya stress.

  Seperti dilansir dalam The Health Site, "kurang tidur bisa memicu berbagai macam kesehatan mental bagi pelajar", mahasiswa dan atlet. Hal ini berdampak pada kesehatan tubuh yang menurun, ganguan kecemasan, dan hal-hal yang bisa berdapak negatif lainya. Fakta bahwa jika seseorang kurang tidur maka meningkatnya dampak dari kesehatan manusia semakin menurun, khususnya para mahasiswa. Mereka cenderung menyelekan hal-hal sepele terutama dalam beristirahat, padahal istirahat sangat penting untuk meningkatkan imun mereka setelah seharian beraktifitas. Terkadang, tuntutan pekerjaan bisa memicu mereka menyampingkan waktu istirahat padahal jika mereka bisa membagi waktu antara pekerjaan dan istirahat hal ini bisa berjalan berdampingan. Dilansir dalam buku Biopsikologi John P.J Pinel, ada dua macam teori tentang tidur yaitu,  pertama "teori rekuperasi tentang tidur adalah bangun mendiskrupsi homeostasis (stabilitas fisiologis internal) tubuh dengan hal agar  tertentu dan tidur sebagai salah satu cara yang di butuhkan untuk memulihkanya tubuh dari keadaan yang ada atau keadaan kita selama beraktifitas.

Yang kedua adalah teori dari adaptasi tentang tidur ialah bukan reaksi ini  terhadap efek-efek disruptif bangun, tetapi sebagai yang mengakinatkan mekanisme fiming nya selam seharian penih , artinya manusia semuanya terprogram untuk tidur dimalam hari sebagai cara mereka untuk beristirahat dan  terlepas dari apapun yang terjadi di siang hari mereka.

    Di dalam surat Al Qashash di ayat 73 berbunyi "adalah karena rahmat-Nya. Telah dijadikannya malam hari untukmu dan di siang hari agar kamu bisa beristirahat dan pada malam dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.adapun di dalam surat Al-Furqon ayat 47 berbunyi "Dialah yang menjadikan kalian malam hari sebagai tempatmu untuk istirahat, dan dia menjadikan-Nya siang hari untuk bagun dan usaha lagi ". Banyak gangguan tidur yang termasuk, salah satu yang sering dilanda mahasiswa adalah insomia. Secara singkatnya, imsomia adalah gangguan menginisiasi dan mempertahankan tidur. Imsomia sering diderita mahasiswa dikarenakan berbagai tuntutan pekerjaan, hal ini menjadikan mereka terbisa bekerja di waktu-waktu tertentu dimana waktu tersebut yang seharusnya merupakan waktu mereka merilekskan diri mereka sejenak. Ataupun pola hidup yang kurang sehat penyebab insomia yang berujung pada kesulitan tidur  dalam jangka waktu yang cukup lama diantarannya sering keluar malam, riwayat kesehatan,  jarang berolaraga juga bisa menjadi penyebab insomia itu terjadi atau kebiasaan mengomsumsi kopi dan minum-minuman keras. Hal ini jika terus menerus di biarkan tampa adanya penanganan yang serius bisa menimbulkan berbagai macam permasalahan yang jauh lebih berbahaya buat tubuh kita dan untuk kesehatan fisik maupun mental kita dalam waktu yang lama.