Mohon tunggu...
Lia Wahyuni
Lia Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Asli

🐣

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

E-Sport Penghasil Uang Terbaik Generasi Z

14 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 14 Juli 2021   12:02 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Perkembangan teknologi pada zaman ini sangatlah pesat, dilihat dari banyaknya alat-alat teknologi baru seperti smartphone-smartphone canggih. Perkembangan tersebut membuat pikiran-pikiran kreatif yang kemudian dapat menciptakan aplikasi-aplikasi seperti e-sport. Banyaknya merek-merek smartphone baru merupakan salah-satu pendukung adanya e-sport. 

E-sport merupakan sebuah kompetisi game yang bertujuan untuk memenangkan sejumlah uang atau hadiah lainnya. Menurut Dedy Irvan sebagai pengamat gaming dan e-sport mengatakan bahwa bermain game merupakan rekreasi, sedangkan e-sport merupakan sebuah profesi. 

Secara garis besar e-sport yaitu cabang olahraga yang cara bertandingnya tidak menggunakan fisik, namun mengedepankan strategi dan dilakukan secara online atau tanpa bertemu. Banyak orang yang membantah bahwa e-sport bukan salah satu dari olahraga, dikarenakan cara memainkannya bisa sambil duduk bahkan tidur. Namun sebenarnya kegiatan fisik yang dilakukan sangat berpengaruh pada skill motorik, bermain e-sport memiliki denyut nadi yang setara dengan atlet maraton. 

Pada era sekarang ini e-sport menjadi sebuah tren yang dapat menghasilkan uang. E-sport terkenal bukan hanya dikalangan orang dewasa saja, namun anak di bawah umur juga banyak memainkan olahraga ini. Akibat teknologi yang berkembang sangat pesat dan banyak orang tua tidak sadar akan pengaruh smartphone pada anak di bawah umur. 

Tidak sedikit anak di bawah umur bercita-cita sebagai pemain e-sport seperti Reza Arab selaku Youtuber dan pemain e-sport. Pengalaman saya dengan pemain e-sport yaitu adik kandung saya sendiri. 

Beberapa bulan lalu adik saya kecanduan bermain game nonstop setiap hari sampai begadang bahkan lupa makan. Beberapa kali adik saya dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas yang sebenarnya ia alergi udara dingin, tidak lain tidak bukan disebabkan karena begadang di luar rumah. 

Namun setelah sembuh ia melakukannya lagi dan lagi hingga beberapa kali masuk rumah sakit dalam satu bulan. Alhamdulillah sekarang ia sadar akan bahayanya begadang dan telat makan. 

Bukan hanya adik kandung saya saja yang kecanduan memainkan olahraga yang satu ini, namun teman sebayanya juga banyak yang tidak bisa lepas oleh pengaruh e-sport. Hingga para orang tua dan orang-orang sekitar menganggap hal tersebut wajar. Wajar jika anaknya tidak mau disuruh-suruh, wajar jika anaknya minta uang untuk membeli kuota bahkan diamond yang seharga ratusan ribu, dan juga wajar jika anaknya tidak keluar kamar seharian penuh.

Dennis Adishwara sebagai seorang public figure menilai bahwa orang tua tidak perlu khawatir anaknya berkecimpung pada e-sport, beberapa prestasi bisa diraih dengan mengikuti turnamen dan konten jika menjadi youtuber. 

Banyaknya jumlah pemain e-sport membuat sejumlah kompetisi game di Indonesia, salah satu kompetisi e-sport bertajuk "RN E-sports Championship Pandeglang Season Satu". Kompetisi tersebut digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pandeglang ke-14 pada 25-28 Maret lalu. Pertumbuhan industri game e-sport di Indonesia dinilai dapat menjadi sektor unggulan Indonesia karena banyak yang memainkannya. 

Pada saat ini, game bukan lagi hanya sebagai kesenangan semata, dari waktu ke waktu bermain game sudah semakin tinggi produktivitasnya. Bahkan ada banyak kegiatan yang diselenggarakan khusus untuk bermain game. 

E-sport, awalnya jenis permainan ini mulai booming pada akhir tahun 2000 hingga tahun 2010. Selama rentang waktu tersebut ada banyak pertandingan e-sports yang diselenggarakan diberbagai tempat dan dihadiri oleh para gamers dari berbagai usia. Kompetisi pertama e-sport diselenggarakan oleh institute pendidikan Universitas Stanford. Sejumlah murid diundang untuk menghadiri sekaligus berpartisipasi dalam kompetisi online yang bertajuk "Intergalactic Spacewar Olympic" yang diprakarsai untuk mempromosikan game 'spacewar'. 

Kompetisi pertama E-sports ini dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan disambut suka cita oleh kalangan siswa pada kala itu. Pemenang dari kompetisi tersebut mendapatkan hadiah satu majalah Rolling Stone yang di mana pada saat itu memang sedang tren. Dengan hadiah menggiurkan tersebut, tentu saja menarik banyak minat siswa untuk turut berkompetisi dalam ajang "Intergalactic Spacewar Olympic" ini. 

Kemudian, mengapa e-sport disebut olahraga? Padahal bisa dilakukan dalam beberapa keadaan yang terbilang santai seperti duduk hingga posisi tidur. Olahraga mungkin identik dengan kegiatan fisik untuk memberi kesehatan jasmani bagi tubuh, sedangkan e-sport membutuhkan konsentrasi tinggi serta respon refleks yang tepat. 

Alasan yang mendukung mengapa e-sport disebut menjadi bagian dari olahraga yaitu E-sport ini sendiri tergolong kompetitif karena berbeda dengan jenis video game yang hanya berfokus pada alur. Jika permainan lain mempunya tujuan untuk mencetak skor, begitupula dengan e-sport memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan poin sebanyak-banyaknya. Dikutip dari pendapat PLT Sekjen KOI, Helen Sarita menurutnya e-sport adalah bagian dari olahraga karena memiliki nilai-nilai "olympism" yang paling dasar yaitu, menggunakan tenaga manusia.

"E-sport menggunakan ketangkasan manusia. Ada kecepatan dan ketangkasan. Itu beberapa unsur yang terlihat jelas. Ya, mirip balap sepeda yang menggunakan tenaga manusia, kecepatan dan ketangkasan." Seperti itu pula e-sport berlangsung. 

Perlu diketahui pula e-sport dan gaming adalah dua hal yang jauh berbeda, dilihat dari tujuannya saja sudah berbeda. Gaming lebih ditujukan untuk mereka yang ingin melepas penat setelah padatnya rutinitas dan memerlukan healing. 

Kegiatan bermain game disini menjadi aktivitas pengisi waktu luang. Sedangkan E-sport memiliki tujuan yang lebih dari itu, sama seperti atlet olahraga atlet e-sport pun memiliki tujuan yang sama yaitu bermain game untuk berkompetisi dan meraih posisi juara. Sehingga dapat dilihat para penggiat E-sport cenderung lebih serius dalam mengasah dan menyempurnakan skills mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun