Mohon tunggu...
Lia Wahyuni
Lia Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Asli

🐣

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

E-Sport Penghasil Uang Terbaik Generasi Z

14 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 14 Juli 2021   12:02 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

E-sport, awalnya jenis permainan ini mulai booming pada akhir tahun 2000 hingga tahun 2010. Selama rentang waktu tersebut ada banyak pertandingan e-sports yang diselenggarakan diberbagai tempat dan dihadiri oleh para gamers dari berbagai usia. Kompetisi pertama e-sport diselenggarakan oleh institute pendidikan Universitas Stanford. Sejumlah murid diundang untuk menghadiri sekaligus berpartisipasi dalam kompetisi online yang bertajuk "Intergalactic Spacewar Olympic" yang diprakarsai untuk mempromosikan game 'spacewar'. 

Kompetisi pertama E-sports ini dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan disambut suka cita oleh kalangan siswa pada kala itu. Pemenang dari kompetisi tersebut mendapatkan hadiah satu majalah Rolling Stone yang di mana pada saat itu memang sedang tren. Dengan hadiah menggiurkan tersebut, tentu saja menarik banyak minat siswa untuk turut berkompetisi dalam ajang "Intergalactic Spacewar Olympic" ini. 

Kemudian, mengapa e-sport disebut olahraga? Padahal bisa dilakukan dalam beberapa keadaan yang terbilang santai seperti duduk hingga posisi tidur. Olahraga mungkin identik dengan kegiatan fisik untuk memberi kesehatan jasmani bagi tubuh, sedangkan e-sport membutuhkan konsentrasi tinggi serta respon refleks yang tepat. 

Alasan yang mendukung mengapa e-sport disebut menjadi bagian dari olahraga yaitu E-sport ini sendiri tergolong kompetitif karena berbeda dengan jenis video game yang hanya berfokus pada alur. Jika permainan lain mempunya tujuan untuk mencetak skor, begitupula dengan e-sport memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan poin sebanyak-banyaknya. Dikutip dari pendapat PLT Sekjen KOI, Helen Sarita menurutnya e-sport adalah bagian dari olahraga karena memiliki nilai-nilai "olympism" yang paling dasar yaitu, menggunakan tenaga manusia.

"E-sport menggunakan ketangkasan manusia. Ada kecepatan dan ketangkasan. Itu beberapa unsur yang terlihat jelas. Ya, mirip balap sepeda yang menggunakan tenaga manusia, kecepatan dan ketangkasan." Seperti itu pula e-sport berlangsung. 

Perlu diketahui pula e-sport dan gaming adalah dua hal yang jauh berbeda, dilihat dari tujuannya saja sudah berbeda. Gaming lebih ditujukan untuk mereka yang ingin melepas penat setelah padatnya rutinitas dan memerlukan healing. 

Kegiatan bermain game disini menjadi aktivitas pengisi waktu luang. Sedangkan E-sport memiliki tujuan yang lebih dari itu, sama seperti atlet olahraga atlet e-sport pun memiliki tujuan yang sama yaitu bermain game untuk berkompetisi dan meraih posisi juara. Sehingga dapat dilihat para penggiat E-sport cenderung lebih serius dalam mengasah dan menyempurnakan skills mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun