Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Habibie, Cinta, Panutan, dan Anti Korupsi

12 September 2019   08:29 Diperbarui: 12 September 2020   10:32 2966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BJ Habibie ( Foto : Istimewa)

Saya melihat Habibie sebagai seorang Patriot sejati. Ia bukan politisi. Yang ia lakukan hanyalah bekerja. Meskipun beliau tidak menjadi pemimpin resmi negara setelah pidato pertanggungjawaban sebagai presiden ditolah MPR pada Oktober 1999, beliau tetap menjadi referensi tentang bagaimana negara ini memilih pemimpin yang bersih.

Habibie pernah memberikan komentar soal penolakan MPR pada pidato pertanggungjawabannya yang membuat ia mengakhiri masa kepresidenan hanya selama 16 sampai 17 bulan saja. Ini disampaikan kepada Rossiana Silalahi, kala itu reporter SCTV"

"Jadi presiden itu bukan segala-galanya.". Iapun tak menyesalkan pemerintahannya yang berlangsung pendek, walaupun kaget dengan dinamika politik.

Habibie berprinsip untuk memberikan waktunya selama 24 jam sehari untuk kepentingan yang menugaskan. Ia telah menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada 1978 sampai 1998 dan menjadi presiden selama 16 bulan.

Habibie berbicara dan memiliki keberpihakan pada pemimpin muda. Ini ia tunjukkan dalam beberapa episode sebelum Pilkada Jakarta 2017, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Iapun memberikan penjelasan tentang mengapa ia mendukung kandidat tertentu. Dukungan yang adem karena diberikan dalam uraian yang rasional

Kehilangan Habibie adalah Kehilangan Panutan

Habibie adalah satu dari sedikit pemimpin Indonesia yang memiliki cinta yang begitu besar dan mendalam pada negara dan bangsanya.

Cintanya pada istrinya, Ainun sudah banyak dibincang.

Cintanya pada Indonesia membuatnya kembali ke tanah air dengan lapang, meskipun saat itu ia adalah ilmuwan yang punya posisi di perusahaan penerbangan dunia. Iapun menolak berbagai tawaran menggiurkan dari berbagai perusahaan penerbangan dunia, demi tanah dan negerinya.

Cintanya pada bangsanya melahirkan begitu banyak karya dan perangkat demokrasi untuk melindungi warga dari kejahatan korupsi yang menggerogoti kejayaan negeri. 

Cintanya selalu penuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun