Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Habibie, Cinta, Panutan, dan Anti Korupsi

12 September 2019   08:29 Diperbarui: 12 September 2020   10:32 2984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BJ Habibie ( Foto : Istimewa)

 "Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup" (BJ Habibie)

Habibie, Perusahaan Pesawat Terbang, dan Sejarah Politik Ekonomi Indonesia

Kemarin, 11 September 2019, Bapak Dr Ir Bacharuddin Jusuf Habibie telah kembali ke Sang Pencipta di usia 83 tahun. Kita kehilangan Pemimpin, Patriot, Eyang, Bapak, Ilmuwan, dan Reformis sejati Indonesia.

Lahir di Pare Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936, Bacharuddin Jusuf Habibie adalah presiden RI ke 3. Naiknya Habibie sebagai presiden adalah karena Suharto lengser pada 21 Mei 1998, atas 'people power' dan juga diduga mendapat desakan dari IMF. Itu terjadi hanya dua bulan sesudah pelantikan Habibie sebagai Wakil Presiden.

Kisah cintanya dengan Ibu Hasri Ainun Habibie, seorang dokter, yang wafat pada tahun 2010 dianggap sebagai kisah cinta abadi dan sempat difilmkan "Habibie dan Ainun". Kisah cinta sejati, yang saya harus iri.

"Quotes' Habibie tentang cinta rasanya benar. Dan saya mempercayai itu. "Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup". 

Secara pribadi, saya sempat menjadi bagian dari rakyat yang hadir di Istana pada acara ramah tamah dengan Presiden RI pada 16 Agustus 1999. Tentu saja, sebagai rakyat yang kagum pada Presidennya, saya bersalaman (dan berfoto) dengan beliau.

Itu mengobati kekaguman saya pada beliau karena semasa saya masih merupakan pegawai yunior suatu lembaga pemerintah, saya berkesempatan melakukan kunjungan ke pabrik pesawat terbang Nurtanio di Bandung di tahun 1992.

Kebetulan, unit tempat saya bekerja merupakan pengelola alokasi dana proyek Nurtanio saat itu. 

BJ Habibie menyaksikannpidato Obama di UI (Foto : the Washington Post)
BJ Habibie menyaksikannpidato Obama di UI (Foto : the Washington Post)
Adalah Habibie yang memberi nama perusahaan penerbangan Indonesia itu dengan nama Nurtanio. Nurtanio diambil dari nama Nurtanio Pringgoadisuryo, dikenal juga dengan nama L.M.U Nurtanio.

LMU Nurtanio adalah laki-laki kelahiran Kalimantan Selatan yang merupakan perintis industri penerbangan Indonesia. Baik Nurtanio dan Habibie pada akhirnya mendapat anugerah sebagai Bapak Dirgantara Indonesia di Acara Resepsi HUT TNI AU ke-73 di Halim Perdanakusuma, Selasa 9 April 2019.

Habibie memang membuat beberapa jenis pesawat terbang berukuran kecil. Namun, proyek pesawat terbangnya, Gatotkaca akhirnya diberhentikan, atas saran IMF dengan alasan krisis moneter yang dialami Indonesia.

Ini sebetulnya suatu sejarah pergulatan politik ekonomi yang luar biasa Indonesia dikembalikan dari negara berpotensi punya keunggulan kompetiti di pengetahuan dan teknologi ke pertanian dan manufaktur.

Mungkin ini nasib kita untuk kemudian harus mengalami masa masa kemunduran, sebagai akibat dari keputusan itu. Krismon memang menjadi kambing hitam dari hal ini. Saat ini, perusahaan pesawat terbang ini bernama PT Dirgantara Indonesia. Sampai akhir hayatnya, Habibie selalu mengingatkan pentingnya teknologi dan pengetahuan. 

Dalam hal politik ekonomi, Habibie juga memiliki peran besar pada lahirnya bank Muamalat, bank syariah pertama di Indonesia. Ketika Bank Muamalat mengalami krisis parah, BJ Habibie berperan membawa Islamic Development Bank (IDB) sebagai investor. 

Presiden Reformis Moderen Terbaik Indonesia yang Ditolak Laporan Pertanggungjawabannnya oleh MPR RI

Habibie mengomentari peristiwa kerusuhan Mei 1998 pada akhir masa pemerintahan Suharto sebagai peristiwa bar bar. 

Di 16 bulan masa pemerintahannya, BJ Habibie melakukan banyak hal terkait kelahiran berbagai perundangan, di antaranya Undang undang Otonomi Daerah yang mengatur penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat ke daerah, kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, kebijakan moneter, sistem peradilan dan keagamaan. Penyelenggaraan otonomi daerah ini juga diatur dalam Tap MPR No. XVI/MPR/1998.

Ini merupakan undang undang yang menerobos dan mengubah gaya kepemimpinan di Indonesia dari sentralisasi ke desentralisasi, dari pusat ke daerah.

Habibie menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi. Untuk itu, ia mendorong 3 kebijakan utama terkait kebebasan pers, kebebasan berpendapat di muka umum, dan membebaskan tahanan politik.

Dalam hal Undang undang kebebasan pers No 40 tahun 1999, Indonesia melakukan reformasi besar. Jumlah media cetak yang berjumlah 289 dan 996 radio swasta di masa Orba, berkembang menjadi 1.398 media cetak. 

Juga, Undang udang kemandirian atau independensi Bank Indonesia UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (yang telah beberapa kali mengalami penyempurnaan, terakhir dengan UU No. 6 Tahun 1999), dilahirkan di era Habibie.

Perubahan mendasar juga terjadi pada tataran konstitusional. Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) menyisipkan pasal 23D, yang berbunyi, "Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang."

Meski keputusannya untuk memberikan referendum kepada Timor Timur (kemudian Timor Leste) untuk memilih antara menjadi bagian dari otonomi khusus atau merdeka. Masyarakat Timor Timur memilih merdeka dan Habibie melepasnya melalui proses dianggap kontroversial karena melepaskan satu wilayah NKRI, namun dari perhitungan anggaran pemerintah untuk keamanan dan pertahanan, saya melihatnya sebagai keputusan yang bijaksana. 

Habibie pula yang memberhentikan larangan berbicara dan belajar bahasa Mandarin yang pernah diterapkan Orba sebagai bagian dari kebijakan anti Cina yang berlaku selama lebih dari 3 dekade.

Yang tentu relevan dengan perjuangan saya, Habibie menyetujui pendirian Komnas Perempuan. Ini untuk merespons kebutuhan untuk menindaklanjuti kasus perkosaan massal di masa kerusuhan Mei 1998. 

Jadi, sebagai presiden, masa Habibie sangat pendek, namun membangun landasan reformasi penting di republik ini.

Habibie dan Anti Korupsi 

Satu hal yang besar yang pemerintahan Habibie lahirkan adalah keberadaan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN. 

Ini adalah landasan hukum yang Habibie awali dalam pembentukan 'good governance', melalui pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), atau lembaga Ombudsman. Pada akhirnya, KPKPN resmi dibubarkan pada 2004 dan melebur ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dari sini, ide pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi dibuat oleh Megawati pada 2002. Ini dilakukan karena melihat institusi kejaksaan dan kepolisian saat itu terlalu kotor, sehingga dianggap tidak mampu untuk menangkap koruptor .

Habibie rupanya menginspirasi beberapa pimpinan KPK, seperti Saut Situmorang dan Agus Rahadjo.

Habibie dan Politik Indonesia 

Saya melihat Habibie sebagai seorang Patriot sejati. Ia bukan politisi. Yang ia lakukan hanyalah bekerja. Meskipun beliau tidak menjadi pemimpin resmi negara setelah pidato pertanggungjawaban sebagai presiden ditolah MPR pada Oktober 1999, beliau tetap menjadi referensi tentang bagaimana negara ini memilih pemimpin yang bersih.

Habibie pernah memberikan komentar soal penolakan MPR pada pidato pertanggungjawabannya yang membuat ia mengakhiri masa kepresidenan hanya selama 16 sampai 17 bulan saja. Ini disampaikan kepada Rossiana Silalahi, kala itu reporter SCTV"

"Jadi presiden itu bukan segala-galanya.". Iapun tak menyesalkan pemerintahannya yang berlangsung pendek, walaupun kaget dengan dinamika politik.

Habibie berprinsip untuk memberikan waktunya selama 24 jam sehari untuk kepentingan yang menugaskan. Ia telah menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada 1978 sampai 1998 dan menjadi presiden selama 16 bulan.

Habibie berbicara dan memiliki keberpihakan pada pemimpin muda. Ini ia tunjukkan dalam beberapa episode sebelum Pilkada Jakarta 2017, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Iapun memberikan penjelasan tentang mengapa ia mendukung kandidat tertentu. Dukungan yang adem karena diberikan dalam uraian yang rasional

Kehilangan Habibie adalah Kehilangan Panutan

Habibie adalah satu dari sedikit pemimpin Indonesia yang memiliki cinta yang begitu besar dan mendalam pada negara dan bangsanya.

Cintanya pada istrinya, Ainun sudah banyak dibincang.

Cintanya pada Indonesia membuatnya kembali ke tanah air dengan lapang, meskipun saat itu ia adalah ilmuwan yang punya posisi di perusahaan penerbangan dunia. Iapun menolak berbagai tawaran menggiurkan dari berbagai perusahaan penerbangan dunia, demi tanah dan negerinya.

Cintanya pada bangsanya melahirkan begitu banyak karya dan perangkat demokrasi untuk melindungi warga dari kejahatan korupsi yang menggerogoti kejayaan negeri. 

Cintanya selalu penuh. 

Ia lakukan banyak hal. Ia juga korbankan banyak soal. Semuanya untuk cintanya, agar negerinya jadi negeri terbuka. Agar masyarakatnya terlindungi Hak Asasinya. Agar kekayaan negerinya tak dikorupsi. 

Ia lakukan yang terbaik selama 16 bulan masa kepresidenannya. Ia lakukan yang terbaik selama masa hidupnya. 

Seharusnya, ini menjadi cambuk dan kesadaran politisi dan elit negeri, tentang betapa pentingnya cinta yang cerdas pada negeri dengan sepenuh hati. Seperti 'quote' Habibie.

Habibie wafat pada saat kita sedang prihatin atas ancaman pelemahan dan pengkebirian KPK. Padahal korupsi berskala mega masih meraja lela. Kesedihan atas kehilangan wafatnya Habibie beriring dengan keputusan pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, untuk melakukan revisi KPK. 

Seharusnya, politisi dan elit negeri malu pada Habibie. Waktu mereka masih banyak, tetapi mereka hanya bicara kosong dan bergaya tengil di televisi dan media sosial. 

Apakah cinta yang Habibie miliki ini ada di antara hati para politisi dan pemimpin negeri saat ini? Saya ragu. 

Pustaka: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun