Mohon tunggu...
Tri Lestari
Tri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Menghargai adalah Keutamaan hidup

Saya adalah seorang perempuan yang dilahirkan di Kediri pada 16 Agustus 1982 di sebuah desa lereng gunung Kelud, anak ketiga dari 5 bersaudara dan satu-satunya perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik ini

21 April 2018   10:38 Diperbarui: 21 April 2018   11:00 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ruh mulai minta sesaji, ada lapar dan haus menguliti

Bayangan asap mengepul hangat dari piring lurik

Berat kaki untuk mengayun meminta esok bersahabat

Jalan beda, esok akan jeda

Lenguhan pilu di sisi bangku beraroma gelisah raga mulai layu

Ingin berpaling untuk segera ambil bagian dalam rencana Tuhan

Detik menepi, gelisah usapi dengan rapi akan berhenti masa untuk menanti

Mata sayu membelalak selembar harapan untuk pulang berpaling dalam kerinduan

" Ah , waktuku berakhir disini "

Usah berduka esok akan ada waktunya dunia maya 

Menjadi sesuap nasi antara dilema

Kediri,21 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun