Mohon tunggu...
Lestari Anfa M
Lestari Anfa M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia

Kegemaran? Menulis dan bernapas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Some

3 Juli 2023   23:56 Diperbarui: 4 Juli 2023   00:34 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi.

"Perempuan itu bukan pacarnya? Terus siapanya? Kenapa tiba-tiba? Maksudnya? Kenapa dia memberi tahu begitu?" Aku jadi bertanya dan mengkhayal. Berasumsi sebentar, bahwa kak Aqie tidak ingin aku salah paham jika dia sudah mempunyai pacar. Yang berarti juga kak Aqie menyuk---ah, aku tidak ingin melanjutkannya. Aku menutup mukaku demi menutupi senyumku yang sepertinya amat sangat lebar. Aku juga menahan suaraku agar tidak terdengar. Aku ingin berteriak karena mengetahui dari mulutnya langsung bahwa perempuan itu bukan pacarnya. Sesenang itu. Setelah meredakan perasaanku, aku kembali mencari buku yang aku butuhkan. Dengan sesekali tersenyum.

Lalu aku pun akhirnya mengetahui bahwa perempuan itu adalah adiknya. Aku mengetahuinya setelah stalking di media sosial. Awalnya aku mencari media sosial kak Aqie tapi tidak ketemu. Mungkin memang tidak punya. Lalu aku mencari tau tentang adiknya, yang aku tau kak Aqie memiliki adik perempuan dari teman-teman di sekolahku. Dan aku mencocokkan informasi-informasi yang kupunya dengan informasi yang kudapat dari teman-temanku. 

Sejak mengetik username adik kak Aqie di bar pencarian, aku berharap dan berdoa agar adik perempuan kak Aqie adalah orang yang sama dengan perempuan yang kulihat dua kali dengan kak Aqie itu. Dan setelah melihat hasilnya, bisa kamu tebak. Itu sesuai dengan harapanku. Aku menahan teriakanku dan melompat-lompat di dalam kamarku.

"Berarti, aku masih punya kesempatan! Berarti kak Aqie jomblo! Yes!! Tapi kak Aqie kenapa memberi tahu aku begitu, ya? Kayak khawatir aku salah paham. Apa sebenernya dia juga suk--" aku menutup wajahku lagi dan melemparkan diriku ke atas kasur. Menendang-nendang di bawah selimut. Meski terdengar halu dan alay, tapi aku berpikir begitu. Aku berpikir bahwa kak Aqie juga menyukaiku. Tentu saja itu hanya dalam pikiran dan khayalanku. Ciri khas seseorang yang sedang jatuh cinta. Haha.

Maka dari itu, aku bertekad sepenuh hati untuk mencoba mendekatinya. Aku ingin dekat dengan kak Aqie! Lalu aku menyusun rencana. Aku berencana untuk masuk ke sekolah SMA yang sama dengannya. "Siapa tahu bisa jadi dekat, terus... terus... aaaa" aku malu-malu membayangkannya.

Jadi di sinilah aku. Sudah setengah tahun ajaran aku bersekolah di sekolah yang sama dengan kak Aqie. Dan selama itu pula, aku berkali-kali mencoba mendekatinya. Terkadang usahaku mendapat perhatiannya, terkadang juga tidak. Apa dia menyadari itu? Aku sudah berusaha menunjukkan perasaanku berkali-kali di berbagai kesempatan. Setidaknya begitu menurutku.


"Aku menyukai kakak! Sejak pertama kenal!"

"Kak, Kakak bersedia tidak, jadi pacarku?"

Aku sudah menyiapkan mental dan kata-kata untuk mengungkapkan perasaanku. Tapi kata teman-temanku, aku tidak boleh melakukannya.

"Tunggu sebentar lagi," kata mereka. "Harusnya laki-laki yang mengungkapkan perasaan. Kak Aqie sepertinya suka padamu. Tapi belum jelas. Dia orangnya dingin, sih. Tapi sejauh ini, orang yang bisa sedekat itu dan bisa berbicara dengannya, hanya kamu, sih"

Aku jadi bingung karena perkataan teman-temanku. "Hei Kak, apa tidak bisa, ya, aku langsung bicara saja, kalau aku menyukai kakak?" Batinku setiap melihatnya dari kejauhan. 'Apa kakak juga suka aku? Aku rasa sikap kakak kepadaku dan sikap kakak kepada orang lain berbeda. Tapi kakak tidak memberi kejelasan, suka atau tidak, padaku. Apa sebenarnya tidal suka tetapi tidak enak menolaknya? Tunjukkan pikiranmu, dong, kak! Hatimu, perasaanmu sesungguhnya kepadaku'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun