Mohon tunggu...
Lesha Hardiyanti
Lesha Hardiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta novel dan puisi

Pelajar di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Keefektifan Belajar Mahasiswa

20 Januari 2021   00:38 Diperbarui: 20 Januari 2021   00:45 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020

1 Menjalankan Program Pembelajaran Jarak Jauh

Gambar 1. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Gambar 1. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Berdasarkan data di atas, 98% atau sama dengan 49 mahasiswa melaksanakan program Pembelajaran Jarak Jauh dan 2% tidak melaksanakan program Pembelajaran Jarak Jauh, artinya saat ini rata-rata mahasiswa sedang melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran Jarak Jauh sudah menjadi kebiasaan di masa pandemi ini agar proses pembelajaran antara mahasiswa dan dosen tetap dilaksanakan meski tidak tatap muka secara langsung. Pembelajaran Jarak Jauh sebagai suatu usaha agar mahasiswa dan dosen tetap melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing. Dosen mengajar dan memberikan tugas, mahasiswa menerima materi pembelajaran dan melaksanakan tugas.

Selain sebagai upaya untuk terhindar dari pandemi Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh juga menjadi suatu usaha untuk mengefektifitaskan pembelajaran mahasiswa yang tempat tinggalnya berada jauh dari kampus. Terlebih mahasiswa baru yang memang masih belum memiliki indekos atau tempat untuk tinggal karena terhalang dengan adanya pandemi.

Dari data di atas, 2% mahasiswa tidak melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh disebabkan karena daerahnya bukan merupakan zona merah dan sebagian besar tempat tinggal mahasiswanya berada dekat dengan kampus sehingga masih bisa dilaksanakan secara tatap muka.

2. Waktu yang Digunakan untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Gambar 2. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Gambar 2. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Dari data di atas 41,2%, yaitu sekitar 21 mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh rata-rata selama 5-6 Jam, 31,4% sama dengan 16 mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh rata-rata selama lebih dari 6 jam, 17,6% mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh rata-rata selama 3-4 jam dan mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh rata-rata selama kurang dari 3 jam. Waktu yang digunakan saat Pembelajaran Jarak Jauh oleh para mahasiswa tersebut menyesuaikan SKS (Satuan Kredit Semester) atau banyaknya mata kuliah yang ditempuh. Oleh karena itu, waktu yang digunakan untuk Pembelajaran Jarak Jauh antar mahasiswa berbeda-beda.

Selain melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dalam mata kuliah, mahasiswa juga melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh untuk kegiatan lainnya seperti kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), webinar, diskusi dan mengerjakan tugas kelompok. Maka hal ini juga menyebabkan waktu yang digunakan mahasiswa untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak jauh berbeda-beda. Mahasiswa yang sering mengikuti webinar dan kegiatan di luar mata kuliah akan menggunakan waktu Pembelajaran Jarak Jauh lebih lama dari mahasiswa lainnya.

Setiap mahasiswa berbeda-beda, ada yang senang mengikuti   webinar dan ada juga yang tidak. Ada yang senang mengikuti organisasi ada juga yang tidak dan ada yang senang mengikuti UKM pun ada juga yang tidak. Mahasiswa yang senang mengikuti webinar tetap mengikuti berbagai webinar meski menambah waktu untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dengan daring.

3. Sosialisasi ketika Pembelajaran Jarak Jauh

Gambar 3. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Gambar 3. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Data di atas menunjukkan 35,3% sosialisasi antar mahasiswa berjalan dengan cukup, 31,5% sosialisasi antar mahsiswa berjalan dengan kurang, 23,5% sosialisasi antar mahasiswa berjalan dengan baik dan 9,8% berjalan dengan sangat baik. Sosialisasi antar mahasiswa dikatakan cukup karena adanya media sosial seperti Instagram, Line, dan WhatsApp yang memudahkan interaksi. Mahasiswa dapat saling bertanya melalui media sosial tersebut seperti bertanya mengenai mata pelajaran yang kurang dimengerti, tugas kelompok, berdiskusi dan sebagainya.

Kurangnya interaksi antar mahasiswa bisa disebabkan ketidaksesuaian dengan pribadi yang lebih cenderung menyukai interaksi tatap muka secara langsung. Kemudian interaksi antar mahasiswa yang berjalan dengan baik karena sering terjadi komunikasi sehingga tidak merasa asing dan sosialisasi antar mahasiswa yang berjalan dengan sangat baik ini karena sering terjadi komunikasi dan menemukan kecocokan untuk berteman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun