Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amor Tanpa Luka

31 Maret 2024   20:16 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( gambar ill dari Pexel ) 


Sayup aku masih mendengar langkah kakimu di antara rerumputan berembun

Langkah yang menyuarakan banyak kisah pendek, bergenre puitik

Tentang  masa lampau, ketika tertawan rasa memiliki amor
 

Ingatkah grafiti melekat di tepi pigura titian sungai

Namamu bersimbol jantung dan panah menikam

Dan, apa kamu ingat di bantaran sungai  kita selisih beda pandang

Tentang makna nikah dan punya anak banyak

Bagimu nikah itu pembatas kebebasan mengurung diri di kerangkeng nestapa

Kalau begitu, mengapa kita harus sudi digores amor
Kamu diam tak beri alas pendapat

Rambut panjangmu tak lagi kubelai

Kita pun sepakat pisah ketika gulita malam bersiram gerimis halus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun