Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Pelaut

22 April 2021   22:21 Diperbarui: 22 April 2021   22:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di laut hidup bergelora penuh
Tanpa kata tanpa keluh
Waktu kadang terhenti di titik nol
Tak jemu menatap horison

Di laut jiwa berani tak pernah padam
Lama menanti menegak sabar
Jika laut memberi,tangan akan terima
Berterima kasih

Dalam hening merengkuh asa
Ingat anak bini jauh dari mata
Merindu sepanjang sunyi
Esok bertemu mungkin tidak
Teguhkan doa jangan tergoda
Cinta setia jangan tergadai

Wahay bini tercantik di seberang
Andai turut diombang gelombang samudera
Seakan bulan madu bersiram embun
Wajahku lihat di perigi wajahmu kutatap di biru air asin
Tunggu, esok kubawa gurami raksasa yang kau mimpikan

Di laut hidup antara ada tiada
Jika esok aku jadi jenazah diempas gelombang ganas laut Halmahera
Kuingin tangismu tak bangunkan anak kita
Katakan, aku kembara ke lautan surga
Di sana temu kedua seindah pulau kelapa

Tak lagi janji

Sebab di sana janji tak laku

Dan kata tlah usang...

* daratan sumatera 220421

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun