Mohon tunggu...
Leni Fatma
Leni Fatma Mohon Tunggu... Penulis - Mengubah luka menjadi aksara

Membias luka dengan menulis, membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Iman dan Imun Penjual Batagor

30 Juli 2021   22:15 Diperbarui: 30 Juli 2021   22:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak juga kan kita temui, penjual tidak memakai masker. Jika digantungkan didagu, masih lumayanlah. Mungkin sedang dibuka mencari udara. Tetapi kalau sampai sama sekali ga pakai. Itu dilema sekali untuk pembeli, jadi membeli atau tidak. Jika dari penjualnya saja tidak ada kesadaran mematuhi protokol. Bagaimana dengan barang yang dijual? Belum tentu higienis dong ya. Wallahu a'lam.

Terima kasih, membeli batagor ini kenyang perutku.
Tetapi yang lebih kenyang adalah hatiku.
Memperhatikan mereka meneduhkan.

Terima kasih atas pembelajarannya.
Perjalanan hidup memang tak selalu mudah.
Namun, jika dilakukan bersama-sama.
Tentu lebih mudah.
Menurutku, inilah definisi romantis.

Bagaimanapun keadaannya saat ini, perjalanan hidup tetap berjalan.
Dari mereka pula, aku belajar.
Semangat dalan menjalani hidup.
Semangat mempertahankan iman.
Semangat mempertahankan imun.
Semoga pandemi lekas berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun