Mohon tunggu...
Lelis YuliIndrayanti
Lelis YuliIndrayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pengajar di satuan pendidikan yang ada di Ciamis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Praktik Baik

27 Januari 2023   20:35 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:48 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

Kabupaten Ciamis -- SMAN 1 Cihaurbeuti

Lingkup Pendidikan

SMA Negeri 1 Cihaurbeuti-Kelas XI IPS 3-Tahun Ajaran 2022-2023

Tujuan yang ingin dicapai

Melalui pendekatan Saintifik berbasis TPACK dengan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik dengan penuh tanggung jawab, bekerja sama dan percaya diri meningkatkan literasi dalam menganalisis perpajakan dalam pembangunan ekonomi.

Penulis

Lelis Yuli Indrayanti, S.Pd.

Tanggal

Selasa, 10 Januari 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari kegiatan praktik pembelajaran sistem pemungutan pajak dan alur administrasi perpajakan yaitu;

  • rendahnya literasi peserta didik;
  • pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) sebagai sumber belajar;
  • peserta didik tidak berani bertanya ataupun mengeluarkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran;
  • beberapa peserta didik tidak bisa fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung;
  • guru kurang optimal dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi; dan
  • guru kurang optimal dalam memanfaatkan teknologi pada proses pembelajaran Ekonomi.

Pada pelaksanaan pembelajaran ini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based learning (PBL). Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena dapat menjadi referensi bagi sekolah dalam mengambil kebijakan, dapat menjadi alternatif solusi pembelajaran inovatif bagi guru mengenai bagaimana cara mengatasi permasalahan yang serupa, dengan menerapkan model pembelajaran inovatif peserta didik lebih terstruktur, pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered), pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih fokus dan tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu:

  • merancang model pembelajaran inovatif agar dapat meningkatkan literasi peserta didik;
  • menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi peserta didik untuk bisa mengeksplorasi potensi dalam dirinya;
  • memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

  • guru kurang optimal dalam menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi;
  • guru kurang maksimal dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif;
  • peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran baik secara mandiri atau kelompok saat proses pembelajaran;
  • peserta didik masih ada yang tidak percaya diri sehingga tidak berani untuk mengeluarkan pendapat ataupun menjawab pertanyaan;
  • beberapa peserta didik cenderung pasif dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Dari beberapa tantangan diatas, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang inovatif sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan terfokus pada menuntaskan permasalahan.

Terdapat beberapa pihak yang terlibat pada praktik pembelajaran, diantaranya adalah peserta didik, pendidik, teman sejawat yang mempersiapkan kelas dan membantu dalam pengambilan video, kepala sekolah sebagai koordinator dan pengawas dalam kegiatan PPL, dosen dan guru pamong yang telah membimbing dan mengarahkan serta memberi masukan dalam pelaksanaan rencana aksi.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang dihadapi, maka langkah-langkah, solusi, strategi, dan sumber daya yang diperlukan diantaranya;

  • Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, Instrumen Penilaian untuk dua jam pelajaran mengenai materi sistem pemungutan pajak dan alur administrasi perpajakan dengan menggunakan model Problem based Learning (PBL).
  • Menentukan model Problem based Learning (PBL) dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab  dengan materi sistem pemungutan pajak dan alur administrasi perpajakan.
  • Penentuan jadwal aksi PPL 2 dan konfirmasi kepada Dosen pembimbing dan Guru Pamong untuk jadwal sit in. Aksi PLL 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Januari 2023.
  • Melibatkan rekan sejawat Guru (Shofia Dewi Agustina, S.Pd. sebagai juru kamera dan membantu segala persiapan sebelum aksi dilaksanakan).
  • Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan kelas, Smartboard, laptop dan media pembelajaran. Selain itu menyiapkan RPP, Bahan ajar, LKPD per kelompok, lembar penilaian pengetahuan dan sikap, lembar soal pretest dan posttest, peserta didik, internet, dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi.
  • Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada saat melaksanakan aksi 2:
  • Pendahuluan
  • Dimulai persiapan (salam, berdoa, cek kehadiran,), melakukan apersepsi (mengajak peserta didik mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan cara tanya jawab), memberikan motivasi melalui video pembelajaran, pemberian acuan (menyampaikan tujuan pembelajaran),.
  • Kegiatan Inti
  • Model Problem based Learning (PBL) dengan metode game pesawat masalah).
  • Mengorientasi peserta didik pada masalah: mengamati serta menyimak video dan slide presentasi, peserta didik mengamati dengan berpikir kritis.
  • Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar: Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang heterogen (4-5) orang.
  • Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok: Peserta didik berdiskusi  untuk menuliskan pertanyaan terkait dengan LKPD, guru membimbing diskusi yang dilakukan peserta didik dengan berkeliling untuk memfasilitasi peserta didik jika menemukan kesulitan.
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Peserta didik berdiskusi untuk menuliskan hasil diskusi mengenai sistem pemungutan pajak dan alur administrasi perpajakan, peserta didik bersama anggota kelompok menuangkan hasil diskusi pada LKPD.
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran di depan kelas, anggota dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang mempresentasikan hasil kerjanya.
  • Penutup
  • Melaksanakan posttest, refleksi dan penguatan, dan memberikan informasi terkait rencana tindak lanjut untuk pembelajaran minggu depan, setelah itu diakhiri dengan berdoa.
  • Sumber daya atau materi yang diperlukan yaitu: smartboard, laptop, lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berpusat pada aktivitas peserta didik.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Setelah diterapkan model pembelajaran Problem based Learning (PBL) pada aksi 2, Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu:

  • Proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan meningkatan literasi peserta didik. Melibatkan peserta didik secara langsung dan penggunaan media pembelajaran yang kreatif, sehingga peserta didik lebih antusias dan tertarik dengan hal-hal yang ditampilkan.
  • Penggunaan media belajar yang berbasis digital dapat meningkatkan antusias dan fokus peserta didik. Hal ini terjadi karena media pembelajaran menampilkan gambar lebih menarik, bahkan dapat menampilkan audio visual, sehingga peserta didik lebih tertarik dan memerhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
  • Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu Model Problem Based Learning (PBL) pada rencana aksi 2 sangat membantu dalam mengatasi rendahnya literasi peserta didik. Peserta didik menjadi lebih aktif, tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna, serta memiliki keberanian dan rasa percaya diri mempresentasikan hasil pekerjaan peserta didik di depan kelas dengan baik.
  • Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, diantaranya:
  • Kepala Sekolah memberikan respon yang positif dan mendukung pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered), yang inovatif, menarik, serta penggunaan teknologi di dalamnya.
  • Rekan sejawat memberikan respon yang positif dan antusias, untuk melaksanakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
  • Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran yaitu sangat senang dan antusias, pembelajaran sangat menyenangkan dan proses pembelajaran menarik juga mudah dipahami.
  • Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh dukungan manajemen sekolah melalui kebijakan untuk proses pembelajaran, kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model pembelajaran yang tepat dan menarik yang dikembangkan dalam perangkat pembelajaran yang dibuat, serta keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang direncanakan.
  • Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses aktivitas yang telah dilaksanakan adalah guru harus senantiasa lebih tertib dan terstruktur, lebih kreatif dan inovatif dalam mendesaian perangkat pembelajaran, memilih model dan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik menjadi aktif dan fokus dalam proses pembelajaran dan berdampak mengatasi  kesulitan belajar peserta didik. Dengan demikian, secara keseluruhan proses pembelajaran tentang mengevaluasi informasi fakta dan opini dalam artikel berhasil dilaksanakan dengan baik,
  • Maka berdasarkan keseluruhan cerita pratik baik ini, saya mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada peserta didik sehingga terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun