Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Nasib Race Director, Selalu Disalahkan

13 September 2022   13:10 Diperbarui: 13 September 2022   13:18 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Safety Car picks up Verstappen (motorsport images)

Fans menginginkan balapan diakhiri dengan keadaan normal dengan hasil definitif. Tetapi jika keadaan tidak memungkinkan, race director punya diskresi untuk menyelesaikan balapan dalam keadaan SC ataupun menghentikan balapan seutuhnya (red flag and race didn't restart). Banyak fans yang relatif membenci hal ini (jika balapan tidak selesai dengan keadaan normal). Ada pendapat baiknya di-red flag lalu restart supaya ending balapan menarik dan seru. Tetapi mereka lupa ada satu hal.

Jika mereka menginginkan setiap balapan punya ending yang seru atau dibuat menjadi seru, itu namanya script (tidak organik dan dibuat-buat). Jika seperti itu, lebih baik Anda nonton WWE saja. Memang setiap balapan ada hal bosan dan tidak serunya. Itulah bagian dari sebuah musim balap serta itulah bagian dari kehidupan. Tidak selalu linear dan ada ups and downs juga.

Satu hal positif yang dapat diambil dari ini ialah hasilnya tidak terlalu berubah sebelum kejadian Ricciardo terjadi. Yang menang tetaplah menang, yang finish top 3 tetap dapat piala, dan yang finish poin tetap dapat poin.

Prosedur Evakuasi Dapat Dipercepat

The Crane arrives (@f1)
The Crane arrives (@f1)

Prosedur evakuasi mobil Daniel Ricciardo membutuhkan waktu yang sangat lama terlepas ia memarkirkan mobilnya tidak jauh dari escape road. Setelah para marshall gagal mendorong mobil Ricciardo, dibutuhkan waktu selama 4 Lap untuk crane bisa masuk ke dalam lintasan. Ada alasan mengapa race director sangat berhati-hati jika crance masuk ke dalam lintasan. Satu nama Jules Bianchi.

Insiden Jules Bianchi meninggalkan luka dan trauma amat dalam untuk F1. Race director amatlah hati-hati jika mereka menginginkan crane masuk ke dalam sirkuit. Hal itulah yang menyebabkan mengapa Safety Car 'mengambil' pembalap lain selain Max Verstappen untuk antri dibelakangnya. 

Keputusan ini juga yang membuat balapan dipastikan 'selesai'. Jika Safety Car langsung 'mengambil' pimpinan lomba dan crane langsung bisa masuk satu lap setelah Safety Car deployed, ada kemungkinan balapan dapat dilanjutkan.

Fuji 6H bus tour (@fiawec_fuji)
Fuji 6H bus tour (@fiawec_fuji)

Prosedur evakuasi ini harusnya bisa dipercepat jika race director langsung mempersilahkan crane untuk masuk. Terlepas trauma Bianchi atau tidak, jika sudah keadaan Safety Car, para pembalap 'terbaik' harusnya bisa bersikap untuk memelankan mobilnya dengan kecepatan relatif aman. Contoh nyata adalah WEC Fuji 6h . 

Penyelenggara mengadakan bus tour untuk penonton untuk memberikan pengalaman unik ketika di sirkuit. Para pembalap WEC bersikap profesional dan tidak ada senggolan atau momen antara bus tour dan mobil balap. Harusnya race director dapat melakukan evakuasi lebih cepat karena pembalap F1 pastinya juga akan bersikap profesional ketika keaadan Safety Car.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun