"Saya sangat berterima kasih kepada GIS Peduli dan para donatur. Bantuan ini benar-benar meringankan beban saya. InsyaAllah saya akan belajar lebih giat lagi dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan pahala berlipat ganda."
Pernyataan Zanuba ini mencerminkan betapa besar arti perhatian dan kepedulian yang diberikan. Tidak hanya sekadar nominal bantuan, tetapi juga rasa percaya diri bahwa mimpinya tetap mungkin untuk diwujudkan.
Program pendidikan adalah salah satu fokus utama GIS Peduli. Dari santunan anak yatim, beasiswa santri, hingga bantuan kuliah, semua diarahkan untuk mencetak generasi Qur'ani yang cerdas dan berdaya. Dalam pandangan GIS Peduli, akses pendidikan bukanlah hak segelintir orang, melainkan hak setiap anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Melalui program ini, GIS Peduli juga ingin mengajak lebih banyak masyarakat untuk berkolaborasi. Karena setiap donasi yang disalurkan, sekecil apa pun, dapat menjadi wasilah lahirnya generasi yang membawa perubahan besar.
Kisah Zanuba Ragis Saputri hanyalah satu dari sekian banyak cerita perjuangan anak bangsa yang ingin menjemput masa depan. Masih banyak mahasiswa lain di pelosok negeri yang membutuhkan uluran tangan agar tetap bisa kuliah dan meraih cita-citanya.
GIS Peduli percaya bahwa dengan gotong royong, harapan itu akan selalu ada. Bantuan pendidikan untuk Zanuba adalah bukti nyata bagaimana perhatian kecil bisa berdampak besar.
Mari terus kita dukung generasi muda dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi. Karena sejatinya, membantu pendidikan adalah membantu masa depan bangsa. Semoga setiap kontribusi kita menjadi catatan amal kebaikan yang terus mengalir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI