Mohon tunggu...
Laura Kesya
Laura Kesya Mohon Tunggu... Mahasiswa - A STUDENT

Mahasiswa Antropologi Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran "TikTok" dalam Membangun Budaya Indonesia

5 April 2021   23:03 Diperbarui: 5 April 2021   23:08 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berjalannya waktu saat ini kita sudah hidup di era modernisasi dimana semua teknologinya berkembang sangat cepat. Misalnya aplikasi ''TikTok'' Hal ini tidak bisa kita pungkiri walau ada sebagian orang yang tidak terlalu modern, Tapi tak mengapa tidak ada kata terlambat mempelajarinya.Tiktok termasuk dalam konteks budaya populer karena tiktok menjadi trend sosial baru dalam masyarakat dan populer di indonesia.

Apa itu budaya populer? Budaya populer merupakan budaya yang diterima baik oleh banyak banyak orang atau masyarakat, dan tidak terbatas oleh kelas sosial tertentu. Budaya populer saat ini memiliki dampak yang lebih besar di era digital sekarang ini, karena akses informasinya yang mudah dan berdampak pada budaya populer saat ini yang sangat besar. Bahkan bisa mempengaruhi sebuah negara (Sorrels, 2013). Budaya populer dicirikan oleh budaya yang mengejutkan masyarakat dan disukai atau diikuti atau bahkan dicontoh.

Budaya adalah cara hidup yang dikembangkan dan dibagikan oleh sekelompok orang, diwariskan dari generasi ke generasi. Seperti halnya budaya, budaya juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manusia, sehingga banyak orang yang cenderung menganggapnya turun-temurun. Ketika seseorang mencoba berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda dan menyesuaikan perbedaan mereka, itu membuktikan bahwa budaya itu berwawasan luas. Bangsa Indonesia harus mempersiapkan pengaruh teknologi komunikasi pada semua aspek kehidupan dan budaya bangsa. (Salman, 2018).

Pembangunan karakter bangsa melalui budaya lokal sangatlah dibutuhkan. Pembangunan karakter bangsa dapat ditempuh dengan cara mentransformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu sarana untuk membangun karakter bangsa.Hal ini dikarenakan dalam suatu kebudayaan pasti terkandung nilai-nilai budaya lokal yang dianut oleh masyarakat setempat. Di dalam masyarakat unsur kebudayaan diwariskan secara turun temurun yang membutuhkan waktu dalam proses pewarisannya.

Kerap kali keberadaan teknologi dan sosial media, termasuk Tiktok, dianggap mengancam budaya bangsa. Dilansir dari Kompasiana, dituliskan bahwa keberadaan Tiktok mengancam budaya bangsa terjungkal karena pewarisan budaya lokal seakan berhenti atau bahkan seakan tenggelam. Hal yang miris jika mengetahui demam dan budaya latah ber Tik Tok ria lebih mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat daripada budaya lokal yang dianggap sudah kuno dan tidak mengalami perkembangan.

Namun yang perlu kita ketahui, tidak selamanya trend yang ada di Tiktok adalah menari ataupun gaya bebas, melainkan para pembuat konten mendorong agar imajinasi pengguna bisa sangat kreatif dan membebaskan ekspresi mereka. Tiktok juga bisa menjadi media yang efektif dan massive untuk mempromosikan budaya bangsa Indonesia, tidak hanya kepada masyarakat dalam negeri, tetapi juga kepada warganet dari luar negeri.

Lagu "Lathi" mendadak menjadi viral di Tiktok. Lathi yang dalam bahasa Jawa berarti Lidah ini merupakan lagu EDM bernuansa Jawa yang dinyanyikan oleh Weird Genius berkolaborasi dengan Sara Fajira. Dalam liriknya, "Lathi" menggambarkan kisah cinta yang penuh dengan kebohongan serta ego, yang akhirnya membuat cinta menjadi suatu hal yang menyakitkan. Namun, setiap pasangan yang berada dalam toxic relationship harus menjadi pribadi yang kuat dan berani. Yang menarik dari lagu ini adalah penggabungan unsur tradisional dan modern. Selain menggunakan lirik dalam bahasa Inggris dan bahasa Jawa, instrumen Jawa juga dimunculkan dalam lagu ini. Selain itu, dalam musik videonya, juga mempertunjukkan kebudayaan yang dimiliki Indonesia seperti Debus, Kuda Lumping, serta Sinden.

Lagu ini populer akibat aksi seorang beauty vlogger Indonesia, Jharna Bhagwani, yang mengunggah sebuah video tutorial makeup di media sosialnya, yang kemudian jadi viral di TikTok. Konsep dari Lathi challenge adalah berdandan dengan riasan tradisional Indonesia yang lalu secara tiba - tiba berganti menjadi riasan berbau mistis sesuai dengan legenda atau cerita horor yang berkembang di masyarakat Indonesia. Trend ini berkembang pesat dan menyita perhatian dari masyarakat Internasional. Melalui interaksi ini, banyak dari mereka yang turut meramaikan Lathi Challenge ini.

Melalui lagu Lathi ini juga, sempat viral sebuah trend baru yang juga mengusung kebudayaan Indonesia. Seorang seniman membuat berbagai karya yaitu menggambar pakaian tradisional adat Indonesia kepada karakter - karakter Disney. Identik dengan gaun mewah, sebagian penggemar Disney Indonesia justru berhasil mengubahnya dengan busana ala budaya khas Tanah Air. Beberapa netizen yang memiliki kemampuan desainer grafis menjadi viral di media sosial lantaran aksinya me-remake penampilan sederet tokoh kartun tersebut.  Mulai dari Princess Moana, Elsa, Princess Jasmine dan sebagainya diubah menggunakan busana adat Indonesia yang berbeda-beda. Video yang berawal dari TikTok tersebut kemudian diunggah ulang di Twitter dan menjadi viral. Tak sedikit netizen lain mengagumi skill para pembuatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun