Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah, Ada Balon di Kakiku

18 April 2020   06:39 Diperbarui: 18 April 2020   06:38 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim dokter terbaik turun tangan. Mereka mengobati Silvi dengan profesional dan cekatan. Demi keluarganya, Ayah Calvin tak kenal budaya antre. Dia membayar mahal untuk pelayanan first class di rumah sakit.

"Untuk sementara, anak Anda bisa dirawat di rumah. Kita lihat perkembangannya. Apakah diperlukan operasi atau tidak." Dokter spesialis kulit menjelaskan. Disambuti raut lega di wajah Ayah Calvin dan Bunda Manda.

Silvi terlelap di pelukan Ayahnya. Obat-obatan sedikit meringankan rasa pedih dan membuatnya tidur. Lembut tangan Ayah Calvin membelai rambut panjang Silvi. Bibirnya ia tidurkan di kening putri semata wayangnya.

"Ayah mencintaimu, Sayang. Dan Ayah tidak akan pernah berhenti mencintaimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun