Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Malaikat di Pentas Seni

22 November 2019   06:00 Diperbarui: 22 November 2019   06:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada lagi, Silvi?"

"Ehm...Frater Gabriel, maukah Frater datang ke pensi bersamaku?"

Panas dingin aku mengucapkannya. Cewek apaan aku ini? Beraninya aku mengajak seorang cowok duluan. Papa, Ayah, aku malu.

Air muka Frater Gabriel berubah. Semula bening penuh keramahan, kini keruh dan mencela. Aku waswas. Jangan-jangan Frater Gabriel ilfeel denganku. Terlalu nekatkah diriku?

"Maaf, nggak bisa." katanya singkat.

"Tapi kenapa, Frater? Cuma datang ke pensi kok."

"Saya ini Frater, Silvi. Biarawan Katolik. Kamu tahu itu, kan?"

Lututku lemas seketika. Ya, Allah, telah berdosakah aku? Apakah aku sedang berebut dengan Tuhan Yesus yang diimaninya?

"Saya harus pergi. Permisi."

Dia pergi. Meninggalkanku terpuruk sendiri. Sakit, sakit sekali hati ini. Aku, Silvi Gabriella Tendean yang cantik dan mendapatkan banyak cinta di sekelilingku, ternyata ditolak seorang lelaki.

Mataku memanas. Udara di sekelilingku mendingin. Tetes hujan sebesar es menimpa kepalaku. Aku dan langit bertangisan. Petir menjadi musik perkusi yang mengiringi tangis kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun