Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Candle Light Dinner

31 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sorry..." gumamnya meminta maaf.

"No need to sorry." Jose dan Sivia menyahuti nyaris bersamaan.

"Aku membuat kalian lelah. Begitu keluar dari rumah sakit, aku yang akan menemani kalian."

Tidak, Jose dan Sivia tidak butuh balasan. Melihat Calvin sehat kembali saja sudah cukup.

"Aku tidak banyak gunanya, Calvin. Lihat, aku duduk di kursi roda bodoh ini. Tapi setidaknya, aku ingin selalu menemanimu." ungkap Jose sedih.

Calvin mengangkat alisnya. "Nah...mulai lagi underestimate. Kehadiranmu sangat berguna, Jose."

Suami Alea itu mengangkat bahu. Dia memutar kursi rodanya, bersiap meninggalkan ruang VIP. Memberi kesempatan berdua saja untuk Calvin dan Sivia. Biarlah ia menunggu di koridor selama beberapa waktu.

Sivia menuangkan air mineral ke dalam gelas. Beberapa pil obat diletakkannya ke telapak tangan Calvin. Ritual yang paling dibenci pria itu: minum obat.

"Kita saling rawat ya, Sayang." Sivia berbisik tulus, sangat tulus.

Sesuatu yang lembut menyentuh hati Calvin. Saling merawat, dua kata itu memekarkan kembali bunga-bunga di taman hatinya. Beberapa tahun bersama, baru kali ini Sivia merawat Calvin.

Satu per satu obat diminumnya. Cukup lancar, Calvin tak perlu memuntahkan obatnya seperti yang pernah terjadi. Selesai meminum obat, Calvin tertidur. Sivia menyusul terlelap di sisi ranjang. Jemarinya bertautan dengan jari-jari Calvin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun