Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Ulang Tahun Syifa

10 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2019   06:01 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleks Syifa melepas dekapan tunangannya. Lalu ia berlutut di depan kursi roda, menarik Jose ke dalam rengkuhan.

"Kabar baik, Sayangku. Kamu masih sakit ya? Aku sibuk sekali di kantor. Jose kan tahu, pekerjaan Auntiemu ini mengawasi siaran TV dan radio. Adaaaa aja pelanggarannya."

"Jangan percaya dia, Jose. Dia lebih perhatian pada imigran-imigran Soeta itu." sela Paman Adica tajam.

Syifa mengangkat alis. Pelukannya merenggang. Ditatapnya Paman Adica penuh tanya.

"Aku tahu semuanya, Syifa. Waktu, perhatian, dan kasih sayangmu hanya untuk orang-orang dari negara konflik itu."

Mendengar itu, wajah Syifa menegang. Senyumnya memudar. Jose tak mengerti apa yang terjadi. Mengapa sikap orang dewasa cepat sekali berubah? Menit sebelumnya hangat, menit berikutnya sudah ganti lagi.


"Kau salah, Adica. Aku berusaha memperhatikan semuanya. Mereka hanya imigran yang aku bantu. Tak ada perasaan lebih untuk mereka." jelas Syifa sesabar mungkin.

"Nope! Jason, Hamzah, Sami, Smiry, Najla, dan yang lainnya itu! Hanya mereka yang ada dalam pikiranmu! Tak ada namaku di hatimu, kan?"

Nama-nama asing siapa itu? Jose berusaha keras mengingat semuanya. Kepalanya berdenyut sakit. Tapi ia tetap ingat.

"Kamu penting untukku, Adica." Syifa berujar meyakinkan.

Paman Adica tertawa hambar. "Ayo kita pulang, anak nakal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun