"Ya, Allah, aku tidak tahu berapa lama lagi waktuku...aku mengkhawatirkan perusahaan, yayasan, dan anakku. Siapa yang akan meneruskan perusahaan dan yayasan bila aku pergi? Jose pasti tak mau..."
Ini kali pertama, sungguh ali pertama Jose mendengar Ayahnya berdoa. Biasanya, Ayah Calvin berdoa dalam diam. Dengan pilu dilihatnya pria berjas hitam itu susah payah bangkit dari posisinya. Ayah Calvin nampak begitu tak berdaya. Sisi lain yang jarang ditunjukkannya.
Penyakit itu pasti membuat Ayah Calvin menderita. Ia sangat tersiksa. Jose tak bisa, sungguh tak bisa melihat Ayahnya sakit.
Kesakitan Ayahnya mengguncang hati Jose. Begitu Ayahnya selesai, langsung saja Jose menjatuhkan diri ke pelukannya.
"Ayah...Jose nggak mau jadi tour guide, penulis, penyanyi, model, atau ustadz. Jose mau jadi dokter dan nerusin bisnis Ayah. Jose mau Ayah sembuh...Ayah nggak sakit-sakit lagi. Jose nggak mau kehilangan Ayah Calvin Wan."
Percayalah, kali ini Jose takkan mengubah cita-citanya. Apa pun akan Jose lakukan demi kebahagiaan dan kesehatan sang ayah.
Ayah Calvin balas memeluk Jose. Mengecup keningnya penuh kehangatan.