Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah, Takkan Terganti

10 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 10 Mei 2019   06:04 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak, Revan. Kau harus fokus dengan Silvi. Lebih sulit mengurus dua anak..."

Tangan Paman Adica melayang ke atas meja. Botol-botol saus melompat.

"Dengarkan aku, Mr. Plegm! Daripada sibuk mencari ayah pengganti untuk Jose, lebih baik kaupikirkan kesembuhanmu! Sungguh tidak berguna!"

Air bening membayangi pelupuk mata Ayah Calvin. Pada saat bersamaan, darah segar mengalir dari hidungnya. Ayah Calvin tak sengaja menelan darahnya sendiri.

"Aku terlalu menyayangi Jose. Jika aku meninggal, siapa yang akan merawatnya? Harus ada yang melanjutkan tugasku..."

Brak!

Pintu ruang makan terbanting membuka. Jose berdiri dengan wajah pias. Ketiga pria dewasa berjas rapi membeku.

"Jose...Nak."

"Sayang...anak Ayah."

"Anak nakal..."

Ketiganya berucap berbarengan. Tanpa dikomando, mereka menghambur ke pintu. Ayah Calvin paling cepat. Ia menangkap Jose ke dalam pelukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun