Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Undangan dari Malaikat

9 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:20 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi sesuatu yang berharga

Untuk semua orang yang menyayangiku (Debo-Bintang yang Bersinar).

Andrio akan selalu jadi bintang yang paling bersinar di hati orang-orang yang mengingatnya. Ia ketua kelas pertama yang memiliki keterbatasan fisik. Semula dewan guru tak percaya saat Andrio mendapat suara terbanyak. Ayah Calvin memberikan kepercayaan penuh padanya. Anak spesial bisa jadi pemimpin, begitu kata Ayah Calvin.

Setelah Andrio meninggal, Jose naik menggantikan posisinya. Dia sama sekali tidak bangga dengan itu. Ayah Calvin pun mempercayainya, meski Jose sudah tertimpa banyak luka.

Mata Jose sakit. Pasti kebanyakan bersedih. Dengan lembut, Ayah Calvin memeluknya. Ayah Calvin mencium mata Jose.

"Ayah cium matanya...biar sakitnya pindah ke Ayah." bisiknya.

**  

Butir-butir obat menggelinding ke karpet. Pria berjas hitam itu mengerang putus asa. Jarum tak kasat mata menusuk tajam kepalanya.

Jose melompat turun dari ranjang. Bergegas mengambilkan obat-obatan Ayahnya. Mengawasi dengan tegang ketika Ayah Calvin memegangnya lagi.

Pelan-pelan Ayah Calvin meminum obatnya. Dalam hati Jose berdoa. Amat berharap semua obat itu bisa menyembuhkan. Berharap Ayah Calvin tidak perlu ketergantungan obat sepanjang hidup. Memakai obat jangka panjang kurang baik untuk kesehatan ginjal.

Obat terakhir telah diminumnya. Ayah Calvin menghela nafas berat, mengusap keringat dingin yang membanyak di keningnya. Jose takut, takut sekali Ayahnya kesakitan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun