"Tapi, jaraknya masih terlalu jauh dari sini. Mobil kita di jalan depan itu. Ummi tidak apa-apa kalau harus jalan sedikit?" Adica sedikit ragu. Namun, Arlita meyakinkannya.
"Indonesia termasuk negara yang penduduknya paling malas jalan kaki. Come on, Ummi tak ingin membuat negara kita makin malu."
Tertawa kecil, Adica menggandeng tangan Umminya ke arah berlawanan. Mereka berjalan menyusuri jalan kecil menuju kios koran. Langit seputih mutiara, perlahan memuntahkan hujan.
Arlita menyukai hujan. Sesaat kedua tangannya terangkat, menerima tetes-tetes hujan. Pemuda tampan di sampingnyalah yang menaruh kekhawatiran. Adica membuka jasnya. Dengan lembut, ia selimuti tubuh Arlita.
Romantis? Sangat. Sering kali adegan ini dilakukan pria pada wanita yang ia cintai di film-film romantis. Tapi, kali ini dilakukan seorang anak yang sangat menyayangi ibunya. Walau sang ibu tak terikat secara biologis.
Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan
Ingat kembali yang terjadi