Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Melodi Silvi] Romantisme Direktur Utama

13 April 2018   05:32 Diperbarui: 13 April 2018   05:40 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ide soal musik ini semula dari Pak Calvin dan Pak Adica. Bagus juga kami dipimpin orang-orang yang paham musik. Tidak semua orang mau dan berbakat." Sihar memuji, tak sengaja matanya mengerling Syifa. Dipandangi Sihar, Syifa berpaling. Buru-buru Calvin menggandeng tangan Syifa ke lift eksekutif. Lift khusus direksi. Revan, Anton, dan Albert bergegas menyusul.

"Sihar membuatmu tak nyaman ya?" Anton menanyai Syifa di dalam lift.

Syifa mengangguk. Lift bergerak naik, pintunya membuka di lantai kedua sebelum lantai teratas. Tingkat ini hanya berisi ruangan direktur utama. Apa yang mereka lihat sungguh tak terduga.

Di koridor depan ruangan direktur utama, terpasang sebuah foto. Profil tampan dalam potret itu sangat familiar. Wajah yang begitu tampan, teduh, berwibawa. Di bawah foto itu, terdapat sebuah tulisan:

Mengenang

Pemimpin kami yang penuh kasih

Adica Wirawan

Hati Syifa bergetar hebat. Air matanya berjatuhan. Pertanyaannya terjawab seketika. Suami tercintanya dikenang dengan baik. Benar, orang baik akan selalu dicintai dimana pun ia berada.

"Aku yakin, tak ada yang berani menyentuh ruangan ini. Atau mencoba merebut posisinya lagi," desis Anton. Tanpa kata, ditariknya tangan Albert dan Revan kembali ke lift. Merasa tak pantas menginjakkan kaki di sini. Biarlah Calvin dan Syifa saja.

**      

Selangkah demi selangkah, Calvin dan Syifa berjalan ke ruang kerja direktur utama. Ruangan besar itu hening dan dingin. Karpet tebal bersih tanpa setitik pun debu. Dua sofa besar, bufet, televisi, dan kulkas melengkapi ruangan mewah itu. Tumpukan dokumen tertata rapi di meja. Dinding dipenuhi lukisan dan foto-foto. Sebagian besar foto keluarga. Foto Calvin, Syifa, Silvi, si kembar, dan Rossie paling banyak mendominasi. Kelihatan sekali jika sang direktur utama tipikal family man.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun