Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tetaplah Setia dan Konsisten

25 Agustus 2017   06:59 Diperbarui: 26 Agustus 2017   05:38 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah ini semua? Apakah surat ini menjadi awal harapan baru? Wahyu berdiri di depannya, tersenyum.

"Aku bisa mendonorkan hati untukmu. Akan kulakukan, Calvin. Secepatnya kamu akan menerima hati dariku." Wahyu berujar meyakinkan.

"That's great..." Tuan Calvin hanya bisa mengatakan itu. Menggenggam hasil tes kecocokan hati erat. Benarkah dirinya akan sembuh? Akan terbebas selamanya dari sel kanker mematikan itu?

"Kamu pasti sembuh. So, tetap jaga kesehatan. Jangan putus asa lagi. Soal artikel yang terhapus itu..." Wahyu berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

"Kalau aku jadi editornya, aku tidak akan menghapusnya. Aku akan mengistimewakanmu. Karena kamu setia dan konsisten. Tunjukkan pada mereka kalau kamu bisa. Buktikan kalau penyakit kanker tidak menghalangimu untuk one day one article."

Ada semangat baru, ada harapan baru. Tuan Calvin berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap setia. Tetap setia berkontribusi di media citizen journalism kesayangan mereka semua, setia berbuat kebaikan, dan setia mencintai orang-orang terdekatnya.


"Wahyu, thanks a lot." kata Tuan Calvin tulus.

"You're wellcome."

**     

Kesepuluh jarinya bergerak di atas tuts piano. Clara ada di pangkuannya. Tersenyum manis. Reinhart dan Wahyu di kanan-kirinya. Wajah Nyonya Calisa merona bahagia. Terlihat jelas dari layar smartphone di depannya. Kabar terbaru sungguh membahagiakan.

Tuhan bolehkah ku meminta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun