Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Seorang petani yang menyukai menulis disaat waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UMP Kecil Tetap Jadi Incaran Pencari Kerja, Jangan Mau Terprovokasi Demo dan Mogok Kerja

19 November 2021   10:19 Diperbarui: 19 November 2021   10:30 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi para pencari kerja yang baru lulus | (dok. kompas.com) 

Kenaikan Upah Minimum Pekerja (UMP) terbilang cukup kecil yang sudah di tetapkan pada tahun 2022, dengan nilai sebesar 1,09 %, berapa nilai rupiah yang bisa dihitung dari angka tersebut, tentu di masing-masing daerah memiliki kebijakan yang cukup berbeda, dikutip dari Kompasiana.com (19/11).

Jumlah gaji pada umumnya sesuai dengan tolak ukur ekonomi disetiap wilayah, jadi tidak heran gaji di provinsi Jambi dengan Jakarta bisa berbeda jauh. Hal ini disebabkan roda perekonomian di wilayah berbeda-beda.

Mungkin bagi para karyawan dengan kenaikan UMP hanya 1,09% tentunya dinilai tidak cukup, alasannya karena faktor ekonomi keluarga yang saat ini beberapa bahan pokok mengalami kenaikan.

Meskipun nominalnya UMP kecil dan ditambah kenaikan UMP 2022 juga kecil, ternyata peminat gaji ini sangatlah banyak. Para pencari kerja (pacaker) juga berbondong-bondong ingin mendapatkan gaji tersebut.

Apalagi para lulusan-lulusan baru (Fresh Graduate) tentunya sangat tertarik dengan gaji UMP 2022 tersebut, ya lagi-lagi alasannya karena mereka bekerja ingin cari pengalaman dan saat ini juga belum ada tanggungan berupa anak dan istri.

Ya, paling tidak mereka hanya memikirkan cicilan kendaraannya, kost (jika perantau) dan makan sehari-hari. Jadi bagi mereka tidak masalah gaji UMP kecil yang ada dalam benak mereka adalah kerja dan menghasilkan uang.

Percaya tidak percaya, para lulusan baru yang saat ini mencari kerja adalah ancaman serius bagi para karyawan di tengah pandemi ini. Dan mereka juga adalah pilihan "emas" bagi perusahaan-perusahaan yang pada umumnya hanya membutuhkan tenaga dalam artian ditempatkan di bagian produksi.

Ingat, seperti yang saya katakan pacaker adalah pilihan emas bagi perusahaan di bidang produksi, kenapa saya katakan pilihan emas? Salah satunya adalah semangat kerja mereka yang saat ini sedang berapi-api atau bisa di istilahkan on fire.

Disamping itu, perusahaan tidak akan segan-segan menggantikan posisi Anda dengan para paceker baru meskipun skill anda sudah tidak diragukan lagi di bidang produksi.

Karena menurut pandangan saya, bidang produksi tidak penting-penting amat banyak yang sudah senior karena di bagian produksi sudah ada mandor atau pengawasnya.

Itulah sebabnya saya bilang pacaker adalah ancaman serius bagi para karyawan senior jika terlalu banyak menuntut ini itu kepada pihak perusahaan, apalagi ikut-ikutan mogok kerja dan demo.

Karena sudah jelas, aturan tersebut dipengaruhi karena kondisi pandemi yang saat ini masih tahap perbaikan. Jadi, bagi para karyawan di perusahaan manapun, harap bersabar dulu dengan kenaikan UMP 1,09% yang sudah ditetapkan Kemenaker.

Karena tahun depan kemungkinan UMP bisa dinaikkan kembali jika situasi perekonomian negara kita bisa normal kembali secapatnya.

Jadi, bagi yang sudah bekerja sebaiknya bersabar sementara menerima keputusan Kemenaker (Kementerian Tenaga Kerja) yang hanya menaikkan UMP 1,09% saja.

Bukan tidak beralasan, dengan kenaikan kecil tersebut pemerintah juga melihat situasi perekonomian di negera kita yang saat ini masih di hantui Covid-19.

Jika Anda beranggapan gaji tersebut tidak cukup dan kenaikannya juga tidak berpihak terhadap karyawan, sebenarnya anggapan tersebut salah besar.

Seandainya Kemenaker menaikkan UMP diatas 2%, dan kemudian perusahaan mau tak mau menyanggupinya. Tapi dengan catatan, perusahaan akan menyelamat finansialnya terlebih dahulu agar tidak gulung tikar atau bangkrut.

Caranya adalah dengan bmelakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal dan menerima para pacaker untuk bekerja. Yang rugi siapa? Jelas yang membuat Anda rugi adalah diri Anda sendiri.

Tuntutan Anda tidak akan bisa terpenuhi oleh perusahaan, karena finansial perusahaan juga sedang naik turun akibat pendemi ini. Yang mestinya uang belanj Anda hanya kurang 100 ribu - 300 ribu kini menjadi jutaan karena tidak memiliki gaji tetap lagi.

Dimana Anda akan mencari kerja yang memiliki gaji UMP tetap? Yang pastinya sulitlah apalagi di usia kita yang sudah kepala 4 atau diatas umur 40-tahunan.

Sedangkan para lulusan baru saja masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, nah kita yang sudah dapat pekerjaan malah di sia-siakan karena hanya UMP naik kecil.

Kan UMP setiap tahun naik, lantas apa yang ditakutkan untuk saat ini. Percayalah pemerintah di bidang Kemenaker tidak akan tega melihat rakyatnya (para karyawan) hidup serba kekurangan.

Kemenaker pastinya sudah mengkaji semuanya dengan baik, tinggal kita saja sendiri yang perlu bersabar untuk mendapatkan kenaikan UMP besar.

Untuk saat ini mungkin gaji bulanan Anda bisa dikatakan kurang, paling tidak minus 1 jutaan lah paling besar jika semua anak Anda bersekola di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kita tidak usah berbicara gaya hidup mewah-mewahan atau pengin jalan-jalan karena ini bukanlah taraf ukur gaji Anda, terkecuali Anda seorang memiliki jabatan tinggi di perusahaan.

Jika merasa gaji Anda kurang, sebaiknya cari usaha sampingan untuk menutupinya karena kalau mengandalkan gaji tok ya pastinya tidak akan cukup lah. Sebagai orang tua yang memiliki tanggungan harus lebih bijak dalam menopang roda perekonomian keluarga.

Manfaat lingkungan Anda untuk menghasilkan pundi-pundi uang meskipun untungnya hanya kecil. Kalau pekarangan belakang atau depan rumah, sebaiknya memelihara itik, bebek, ayam saja dan kalau halaman luas melihara ikan nila karena airnya tidak mengeluarkan bau seperti memelihara ikan lele.

Jika Anda tinggal dikota mungkin bisa cari kerja sampingan setelah pulang kerja atau saat hari libur kerja, kalau berbicara capek pastinya semuanya capek kalau cari duit.

Tapi ya itu, demi mencari nafkah kerjaan halal apapun harus dilakukan untuk mencukupi ekonomi keluarga. Jika gaji dari perusahaan cukup toh tidak ada salahnya juga buat jadi tabungan masa depan atau untuk keperluan mendadak lainnya.

Kesimpulan dari tulisan saya ini adalah, jangan mau di ajak mogok kerja apalagi ikut-ikutan demo untuk menuntut kenaikan gaji. Ingat, Anda masih memiliki tanggungan yang harus dipenuhi setiap harinya.

Sayangi pekerjaan Anda, jika sudah tidak betah setidaknya cari terlebih dahulu pekerjaan lain yang sudah pasti jangan asal resign atau mengundurkan diri begitu saja karena terbawa emosional sesaat saja karena gaji kurang dan UMP 2022 naik sedikit.

Semoga tulisan saya ini dapat membantu para pembaca untuk berpikir lebih jernih dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan untuk resign karena gaji UMP yang diterima kecil dan tidak cukup menopang ekonomi keluarga.

Bagaimana jika Anda sudah tidak bekerja lagi? Apakah mampu menopang roda ekonomi keluarga Anda dibandingkan ketika saat bekerja.

Pastinya akan terjadi keterpurukan finansial keluarga yang membuat semua harapan dan impian sang anak hancur lebur karena biaya tidak ada.

Lantas siapa yang ingin disalahkan lagi! Apa mungkin pemerintah? Kan yang memilih berhenti kerja kan Anda sendiri bukan pemerintah. 

Mulai saat ini mari kita lebih bijak dalam mengambil keputusan dan mencari pekerjaan sampingan dibandingkan banyak mengeluh dengan keputusan pemerintah saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun