Semut C : bahkan bangga...
Semut C : aturan ditabraknya, peringatan tak masuk ke kepala, masa bodoh baginya, bahkan dialah yang memberi peringatan pula.
Semut D : kata mutiara yang setiap hari terkata, dia gunakan sebagai pemanis belaka
Semut A : biar banyak pendukungnya
Semut B : sekali lagi mereka tidak tahu bahwa itu hanya seribu pemanis atau pemanis palsu. Padahal kita sekali pandang saja sudah tahu kalau itu hanya pemanis palsu.
Semut C : ya, itu....mestinya mereka berguru kepada kita
Semut D : tapi lihat, mereka membantai kita, seoalah kita ini adalah suatu barang  yang  tiada berguna
Semut A : terlalu, sungguh terlalu...
Semut B : tapi, apa kau tahu kawan, mereka tidak hanya membantai kita, mereka juga rakus menghancurkan hati kawan sendiri, meski itu tak ada untungnya sama sekali bagi dirinya sendiri.
Semut A : sungguh terlalu
Semut D : meski kita tak berijazah, kita tak sehina itu bukan?