Aku...Â
Bagai angin lalu
Yang tak terlihat di pelupuk matamu
Yang tak sampai menyentuh daun telingamu
Apalagi terdengar olehmu
Berhembus kemudian menghilang
Tanpa arah
Tanpa tujuan
Tak terlihat di sepinya malam
Apalagi di kejamnya keramaian
Sampai keringat bercucuran
Air mata berjatuhan
Pikiran tak tenang
Hari terus menyiksa tanpa ampunan
Hingga hati penuh luka sayatanÂ
Aku harus tetap bertahan
Demi meraih sebuah bintangÂ
Tapi...Â
Walau bintang di tanganku
Walau rembulan di pelukanku
Walau dunia di genggamanku
Aku tetaplah aku
Aku hanyalah aku
Dari aku, yang hanya angin lalumu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!