Mengapa engkau menangis? Jangan lagi air mata berlinang membasahi wajah
Luka sungguh sebuah luka kurasakan. Entahlah
Bisakah kau kurangi air mata itu? Tolong dunia juga menanti ceriamu, tersenyumlah.
Apakah perlu kita berdua saling berpelukan? Meredakan sayatan perih
Walau malam menghantam jangan berpikir adalah kesepian
Berlarilah menuju jalan cahaya dari-Nya
Karena kesedihan hanyalah sepenggal dari ujian
Selama perjalanan panjang tiada derita
Jangan menangis, tersenyumlah.
Lihatlah bintang-bintang di angkasa berkilauan
Purnama bercahaya terang. Rasakanlah kebahagiaan
Tinggalkan dukamu meski sementara. Karena Sang Pencipta selalu menyayangimu. Percayalah.
Jakarta, 12 Juni 2017.