Mohon tunggu...
LA2KP
LA2KP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik (LA2KP) merupakan sub unit jurusan Administrasi Publik FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diresmikan pada tahun 2019 yang bergerak dalam mengkaji isu-isu terkini yang berkaitan dengan kebijakan publik, memberikan pelatihan dan advokasi kebijakan, serta melakukan riset dan analisis yang bekerjasama dengan lembaga ataupun instansi pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugu UIN Elit, Fasilitas UIN Sulit? Benarkah?

17 November 2023   14:49 Diperbarui: 17 November 2023   14:55 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi LA2KP UIN SGD Bandung

Penulis: Salsabila, Rajif dan Nizam (Mahasiswa/i Administrasi Publik UIN SGD Bandung)

Pembangunan tugu di wilayah kampus seringkali dianggap sebagai simbol kebesaran dan identitas institusi pendidikan. Meskipun tujuannya mulia, namun perlu dipertimbangkan apakah dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut sebaiknya tidak lebih baik digunakan untuk pengembangan fasilitas yang lebih langsung memberikan manfaat kepada mahasiswa. Keputusan untuk membangun tugu di kampus seringkali melibatkan pertimbangan kompleks, dan pada dasarnya, penggunaan dana haruslah mencerminkan prioritas utama institusi.

Pentingnya pengalokasian dana secara bijak di dalam sebuah kampus tidak bisa diabaikan. Meskipun pembangunan tugu memiliki nilai simbolis, namun seharusnya institusi lebih berfokus pada upaya meningkatkan kesejahteraan langsung mahasiswanya. Dana yang signifikan yang diinvestasikan dalam proyek tugu mungkin lebih baik dialokasikan untuk perbaikan fasilitas umum, seperti pendingin ruangan (AC) yang dapat meningkatkan kenyamanan di ruang kuliah, perbaikan kamar mandi untuk mendukung sanitasi yang lebih baik, atau penambahan meja dan kursi yang dapat meningkatkan kualitas ruang belajar.

Pentingnya fasilitas yang memadai dalam dunia pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata. Mahasiswa yang memiliki akses terhadap lingkungan belajar yang nyaman akan lebih mampu fokus pada studinya. Pembenahan fasilitas seperti AC, kamar mandi, dan penambahan meja serta kursi dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Apalagi, manfaat yang diperoleh dari perbaikan infrastruktur ini akan dirasakan oleh seluruh komunitas kampus, memberikan dampak positif yang lebih luas dibandingkan dengan kehadiran sebuah tugu yang mungkin hanya memberikan nilai estetika tanpa manfaat langsung.

Dalam mengambil keputusan terkait alokasi dana, pihak pengelola kampus sebaiknya melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa dan stakeholder lainnya. Transparansi dalam proses pengambilan keputusan akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik terkait urgensi pembangunan tugu dibandingkan dengan peningkatan fasilitas. Sehingga, kebijakan yang diambil akan mencerminkan kebutuhan nyata dan aspirasi seluruh komunitas kampus.

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh anggota LA2KP (Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik) FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 57,1 % Mahasiswa yang mengisi survey Setuju dengan pembangunan Tugu UIN yang dilaksanakan di kampus 1 tersebut sedangkan 42,9 % lainnya memilih Tidak Setuju. Selain itu, 52,4 % juga merasa pembuatan Tugu UIN tersebut dianggap penting. Banyak dari Mahasiswa merasa dengan adanya Tugu UIN tersebut menambah spot foto yang ada di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,juga memperkenalkan icon UIN mengingat UIN Bandung belum memiliki icon yang cukup mencolok. 

Seperti yang dikatakan oleh Zahranisyah Hanayuka mahasiswa semester tiga Jurusan Administrasi Publik "Alasan saya memilih setuju dikarenakan sebagai ikon UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengingat bahwasanya kampus tersebut belum memiliki ikon yang mencolok, jadi menurut saya tidak jadi masalah jika suatu saat sudah berwisuda bisa berfoto di tugu tersebut dan mengabadikan moment dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, apalagi tugu tersebut berada di depan pintu masuk kampus yang akan terlihat oleh banyak orang dan tamu tamu yang berkunjung."

Dokumen Pribadi LA2KP UIN SGD Bandung
Dokumen Pribadi LA2KP UIN SGD Bandung

Meskipun begitu, namun para Mahasiswa juga berharap pembangunan Tugu UIN ini tidak melupakan kebutuhan lainnya yakni peningkatan fasilitas kampus seperti parkiran yang dianggap sudah terlalu penuh sehingga terkadang tidak tertata dengan rapi, pengadaan CCTV sebagai fasilitas keamanan di kampus, AC, dan ruangan kelas juga bangku untuk kegiatan belajar sehari-harinya. "Bisa diseimbangkan dengan fasilitas lain, tidak hanya mempercantik tampak depan UIN. Namun, dapat juga memperbaiki fasilitas dalam gedung fakultas." Kaia Kinanti, mahasiswa semester 7 Jurusan Sosiologi.

Selain itu, ada juga Mahasiswa yang merasa bahwa pembangunan Tugu UIN terkesan menghambur-hamburkan anggaran dan tidak banyak memberikan dampak pada proses belajar Mahasiswa. Seperti yang dikatakan oleh Ridho Ramadhan seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, "Kehadiran tugu memang mencerminikan sebuah tempat baik itu kampus, perusahaan, taman hiburan dsb, tanpa melihat sisi filosofis dari tugu tersebut yang dimana saya lihat mencerminkan kekurangan dari kampus uin 1. Namun pembangunan tugu bukan merupakan hal yang dapat menunjang proses pembelajaran serta kenyamanan mahasiswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun