Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petaka Sendiri

16 Oktober 2018   16:08 Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:59 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto :kompas.com

Riak gelombang kembali menggelora

Amukan kata di mana-mana

Tutur kata tak lagi indah

Nyanyiannya berbuah petaka

Akhir sebuah bianglala

Sungguh sesak serasa dadanya

Awal dipuja kini mencampakkanya

Rintihannya tak satupun mendengarnya

Upaya pembelaan seakan tiada

Mendekam pun tak ada menjenguknya

Pedih serasa hatinya

Ambruk pun tak ada memperdulikannya

Elok kata seakan sirna

Terpedaya oleh nafsu kuasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun