Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Teh Pahit

3 Mei 2018   06:32 Diperbarui: 3 Mei 2018   07:48 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi serasa teduh, bersama teh pahit ku seduh, hati yang kian rapuh, ada do'a saat bersimpuh

Hangatnya teh pahit, bukan berarti pelit, tak bergula walau sedikit, tapi mengajarkan kalau hidup terkadang sulit

Walau hanya segelas teh pahit celup, di dekatmu serasa cukup, senyummu tak lagi menguncup, mekar indah saat ku kecup

Awal pagi penuh kehangatan, kau hadir membawa senyuman, aku tahu beratnya kerinduan, apadaya sulitnya mengatur pertemuan

Segelas teh pahit ini, mewakili pahitnya rindu di hati, hingga hari serasa sunyi, namun selalu hangat walau dalam mimpi

Semoga kau mengerti, teh pahit pagi ini, mengingatmu disaat sunyi, selalu kekal namamu di hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun